"SAYA tidak beri air susu ibu (ASI) bukan karena nggak mau, tapi karena keluarnya sedikit." Pernyataan itu mungkin tidak lagi asing di telinga kita. Dengan alasan ini, tidak sedikit ibu akhirnya memutuskan pakai susu formula untuk buah hatinya.
Melihat kenyataan seperti itu, apa yang sebenarnya terjadi?
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Menurut penelitian dokter dari Inggris, hal itu disebabkan informasi tidak benar mengenai menyusui yang diyakini masyarakat. Dan di sini pun kita (di Indonesia) harus diakui itu. Padahal, memiliki ASI dengan jumlah sedikit pun bisa disiasati," kata dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, Ketua Sentra Laktasi Indonesia dalam acara bertema “Peresmian Rumah Menyusui Sekaligus Pencanangan Kampanye 9 Bulan Peduli Kesehatan Ibu” di Auditorium Dr. Soemarno Sastroadmodjo RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).
Sebab kedua, lanjut dia, akibat susu formula yang agresif. Sehingga membuat bayi sudah terbiasa akan rasa yang melekat di bibirnya. Sehingga sulit dilepaskan saat ibu pun berupaya memberikan ASI lagi.
Lantas, bagaimana kalau sudah seperti itu?
"Ya, mencari informasi yang benar. Dokter dari Inggris menemukan bahwa saat ibu memberikan ASI, ada imunitas baru yang berkembang dalam tubuh bayi. Hal itu yang disebut HAMLET atau human alpha lactalbumin made lethal to tumor cells, di mana itu bisa mencegah bayi mengalami kanker darah, rahim, infeksi, dan obesitas pada anak," terangnya.
Jadi, kata dia, jangan pernah salahkan ASI bila ASI tak keluar. Tetapi cek apakah informasi yang Anda dapat sudah benar atau belum.
(tty)