Share

Kelilingi Gunung Ini, Dosa Seumur Hidup Akan Terhapus

Winda Destiana, Okezone · Senin 21 April 2014 19:55 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 21 544 973573 pjcDZZ8V0N.jpg Gunung Kailas (foto: foxnews)
A A A

Gunung Kailas, Tibet

 

Gunung Kailash atau Kailas merupakan puncak dari pegunungan Himalaya. Gunung ini merupakan gunung suci untuk tiga agama; Hindu, Jain, dan pengikut agama asli Tibet Bon. Menurut mitologi Hindu, gunung ini dianggap dalam banyak sekte Hindu sebagai tujuan akhir dari jiwa dan merupakan pusat sepiritual dunia.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Menurut penjelasan dalam Purana, Gunung Kailash yang terbuat dari kristal, ruby, emas, dan lapis lazuli. Ini merupakan pilar dari dunia yang dialiri oleh empat sungai membentang ke empat penjuru dunia serta membaginya menjadi empat wilayah.

 

Bagi kaum Jainisme, gunung ini dianggap sebagai situs pendiri iman mereka, dan merupakan situs pembebasan kelahiran. Sementara, bagi umat Bon, gunung ini diyakini sebagai tempat tinggal para dewi langit, Sipaimen.

 

Setiap tahunnya, ribuan peziarah datang ke gunung ini dan mengikuti tradisi yang sudah ada ribuan tahun yang lalu. Para peziarah percaya bahwa dengan mengelilingi gunung ini, dosa-dosa seumur hidup mereka akan terhapus dan dapat membawa keberuntungan. Ziarah di sekitar gunung suci ini disebut Kailash Kora.

 

Tidak ada satupun peziarah yang mendaki gunung ini. Ketiga agama percaya bahwa menginjakkan kaki di lereng gunung merupakan tindakan penistaan. Menurut legenda, satu-satunya orang yang berhasil mencapai puncak adalah Buddha Milarepa.

 

Sebuah perjalanan khusus berlangsung selama tiga hari, tetapi beberapa peziarah mencoba untuk mendapatkan tambahan pahala dengan menyelesaikan seluruh perjalanan dalam satu hari. Menantang medan serta cuaca yang berubah-ubah, peziarah kuat dapat menyelesaikan perjalanan ini sekira 15 jam.

 

Gunung ini terletak di daerah sangat terpencil dan tidak ramah. Banyak peziarah ataupun wisatawan yang kesulitan untuk mengakses daerah ini. Hanya orang-orang dengan kesehatan yang cukup kuat memberanikan diri datang ke lokasi.

 

Meski demikian, beberapa fasilitas seperti bangku dan tempat peristirahatan tersedia untuk membantu peziarah dalam melakukan peribadatan mereka. Akomodasi biara tidak selalu tersedia sehingga wisatawan harus selalu membawa tenda dan makanan masing-masing. Untuk membantu membawakan barang, banyak porter yang sudah siap siaga membantu dan dapat disewa per harinya.

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini