Gunung Sinai, Mesir
Beberapa prinsip kepercayaan Yahudi-Kristen-Islam dapat ditelusuri kembali melalui pegunungan di Semenanjung Sinai, Mesir. Bahwa di puncak gunung ini, Musa telah menerima sepuluh perintah dari Allah. Meskipun belum ada bukti arkeolog yang dapat mengkonfirmasi sebagai tempat yang tepat, dan teori yang ada selama bertahun-tahun ini belum bisa membuktikan mitos tersebut, biarawan Kristen tetap mempercayainya dengan membuat situs suci dan mendirikan beberapa biara di daerah tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pada puncak Jabel Musa ini berdiri sebuah kapel kecil yang didedikasikan untuk Trinitas Kudus. Kapel ini dibangun pada tahun 1934 di atas reruntuhan gereja yang diyakini adalah utusan Tuhan. Sebanyak 750 langkah di bawah puncak ini terdapat sebuah lokasi yang dikenal sebagai Elia Basin. Dimana Elia menghabiskan 40 hari siang malam untuk berkomunikasi dengan Allah di sebuah gua. Daerah-daerah ini merupakan daya tarik terkuat untuk pertapa dan peziarah ketika mengunjungi gunung ini.
Selama abad ke-14, ribuan peziarah datang setiap tahunnya yang memakan waktu selama delapan hari menempuh perjalanan dengan unta. Setelah reformasi, popularitas ziarah di kawasan ini menurun drastis terlihat dari jumlah kunjungan. Tidak lebih dari 80-100 peziarah membuat perjalanan setiap tahunnya ke lokasi ini.
Pada tahun 1950 pemerintah Mesir membuka jalan menuju Sinai untuk memudahkan wisatawan maupun peziarah mengunjungi tempat tersebut. Setelah jalan mulai beraspal, kunjungan ke Jabel Musa semakin meningkat. Sejak tahun 1986, layanan bus menuju semenanjung Sinai semakin tersedia dan berhasil membawa ratusan ribu peziarah serta wisatawan mengunjungi situs suci kuno hanya dalam waktu satu hari.
(ftr)
