JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO menyangkan kisruh yang terjadi dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Apa yang ditontonkan oleh para petinggi PPP tak ubahnya aksi para badut yang sedang melempar ke sana dan kemari suara-suara politik umat yang telah diamanahkan bagi PPP sebagai salah satu partai politik yang menjadikan massa umat Islam sebagai kantong suaranya," ujar Sekretaris Jenderal HMI (MPO), Abdul Malik Raharusun kepada Okezone, Senin (21/4/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut Abdul Malik, seharusnya PPP menunjukan sikap berpolitik yang lebih terhormat dan bermartabat. Apa yang terjadi sekarang justru jauh dari semboyan PPP yaitu sebagai rumah besar umat Islam.
Terlebih PPP menggunakan gambar Kakbah sebagai lambang partainya, yang mana Kakbah dalam Islam sebagai arah kiblat umat Islam. Dengan adanya kekacauan politik ini, PPP sangat tidak layak menjadi kiblat berpolitik ummat.
"Kami mengimbau PPP agar berhentilah meributkan kekuasaan politik, sudah sewajarnya PPP menjadi garda terdepan menyuarakan kepentingan politik ummat, menjadi rumah besar umat Islam sebagaimana semboyannya dan bersama partai berbasis Islam lainnya merapatkan shaf politiknya, demi Indonesia yang lebih baik," kata Abdul Malik.
(sus)
