Share

SBY: Batik Dijual Rp2 Juta Siang Hari, Malam Rp12 Juta

Hendra Kusuma , Okezone · Rabu 23 April 2014 13:33 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 23 320 974519 pyPL3nf4qK.jpg SBY (Foto: Setneg)
A A A

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan pelaku UKM harus dapat memperhatikan harga jual sebuah produk yang dijualnya. Hal ini diminta agar para pelaku UKM dapat menjual produknya dengan baik. Pasalnya, dirinya pernah membeli cinderamata yang berasal dari luar negeri namun kualitas barangnya lebih baik dibandingkan dengan produk Indonesia ternyata tidak benar.

"Sembilan tahun yang lalu ketika saya keluar negeri rajin membeli cinderamata. Waktu itu rasanya buatan luar negeri bagus dan kita tidak. Tapi waktu berjalan, produk kerajinan Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara manapun," kata SBY saat acara INACRAFT 2014 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

SBY mengungkapkan, pelaku UKM agar dapat terus meningkatkan produk-produknya dengan harga jual yang baik. Di mana, menjual dengan harga yang tidak murah dan juga tidak terlalu mahal. Sebab, jika menjual dengan harga yang tidak menentu dapat membuat para pembeli berpaling untuk tidak membelinya.

"Saya pernah ke daerah di mana pagi harga batik harganya Rp2 juta, namun malam hari jadi Rp12 juta. Harga itu harus baik. Istilah Jawa jangan ngepruk harga. Sekarang yang penting pengusaha untung dan perajin untung," tambahnya.

Tidak hanya itu, sambung SBY, untuk saat ini pelaku usaha UKM Indonesia harus dapat membuat produk yang sesuai dengan selera para konsumennya. Hal ini dilakukan agar produk-produk yang dihasilkan oleh UKM dapat tepat sasaran.

"Menjual dan memasarkan dalam negeri pahami cita rasa masyarakat kita," tutupnya.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini