Share

Wakil Menteri Agama Siap Jadi Jongos

ant , Jurnalis · Rabu 23 April 2014 12:55 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 23 337 974492 tnQF8Jwruj.jpg Nasaruddin Umar bersama JK dan Tan Sri DR.Rais Yatim memperlihatkan tulisan ayat Alquran saat pembukaan Islamic Book Fair (IBF) ke-13 tahun 2014 (Foto: Dok Okezone)
A A A

JAKARTA - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan siap ditempatkan sebagai "jongos" sekalipun untuk ikut mengurus Komunitas One Day One Juz (ODOJ), karena gerakan cinta membaca Alquran perlu digencarkan dan disosialisasikan.

"Mau dijadikan 'jongos' juga boleh. Saya siap untuk itu," kata Nasaruddin Umar ketika menerima komunitas ODOJ di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu (23/4/2014). Komunitas ODOJ menemui Wakil Menteri Agama terkait dengan rencana Grand Launching ODOJ, 4 Mei di Istiqlal Jakarta.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Para anggota ODOJ meminta Nasaruddin Umar membuka grand launching tersebut dan sekaligus dapat duduk sebagai penasehat. Ia pun menyatakan kesediaannya, baik untuk meluncurkan ODOJ maupun duduk sebagai penasehat. "Mau dijadikan 'jongos' juga boleh," katanya lagi.

Sebelumnya ketua pelaksana grand launching, Haidar, melaporkan kepada Wamenag bahwa komunitas tersebut diprakarsai oleh alumni Rumah Qur’an di Depok, Jabar. Setelah soft launching pada September 2013, jumlah anggota komunitas meningkat yang hingga kini sudah tercatat 92.600 orang dari seluruh Indonesia dan mancanegara, seperti: Australia, Hongkong, Qatar, Amerika Serikat, Jepang, Turki, dan Singapura dan jumlahnya terus bertambah.

Menurut Wamenag, gerakan cinta Alquran melalui komunitas ODOJ perlu disosialisasikan. Mulai dari lapisan bawah hingga pejabat tinggi seperti presiden. Melalui membiasakan membaca Alquran diharapkan manusia menjadi suci. Jika melakukan perbuatan dosa, segera bertobat dalam arti sebenarnya.

Tobat yang membawa perubahan, jika orang semula sombong, pemarah bisa menjadi lembut. Kalau sebelumnya berbuat maksiat, ke depan menjadi saleh atau saleha.

Wamenag juga berharap gerakan ODOJ melalui metode whatsapp segera mendapat sambutan masyarakat. Terlebih pengguna telepon genggam di Tanah Air terus meningkat.

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini