Share

Tentang Pelecehan Seksual di Kampus

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Rabu 23 April 2014 13:19 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 23 373 974504 b61925OD3c.jpg Ilustrasi: okezone
A A A

JAKARTA - Setiap orang berpotensi menjadi korban pelecehan seksual. Dari siswa taman kanak-kanak yang tidak berdaya, hingga mahasiswa yang sudah dewasa.

Menurut salah satu laporan American Association of University Women (AAUW), laki-laki maupun perempuan rentan mengalami pelecehan seksual. Karena itulah, penting bagi kita memahami berbagai fakta tentang pelecehan seksual di kampus, seperti yang dilansir AAUW, Rabu (23/4/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Hasil riset AAUW menunjukkan, banyak mahasiswa mengalami pelecehan seksual saat di kampus. Bentuknya, mulai dari tindakan seksual yang tidak diinginkan hingga pemaksaan atas hubungan seksual.

Berbagai pengalaman ini membuat mahasiswa, khususnya perempuan, merasa bingung, marah, tidak nyaman dan kecewa dengan pengalaman masa kuliah mereka. Akibatnya, para korban kerap menghindari berbagai tempat di kampus, mengubah jadwal kuliah mereka, bolos kuliah atau kegiatan ekstrakurikuler bahkan mengubah cara hidup mereka untuk menghindari peristiwa serupa terjadi lagi.

Meskipun banyak kampus memiliki kebijakan masing-masing tentang pelecehan seksual, insiden ini terus berlangsung dan memakan lebih banyak korban. Pelecehan seksual pun merusak kesempatan seseorang untuk meraih prestasi akademis dan profesional, sekaligus memengaruhi hidup mereka.

Bentuk pelecehan seksual

- Ucapan verbal, perilaku nonverbal dan perilaku fisik dengan tendensi seksual;

- Gurauan (lelucon) cabul yang tidak diinginkan, penghinaan berbasis gender dan kontak seksual;

- Perilaku yang menyebabkan lingkungan belajar atau bekerja yang tidak aman secara seksual;

Fakta tentang pelecehan seksual

- Dapat muncul di antara sesama jenis;

- Korban pelecehan seksual tidak harus orang yang mendapat pelecehan secara langsung, tetapi juga mereka yang terpengaruh perilaku tersebut;

- Mahasiswi lebih banyak menjadi korban pelecehan seksual di kampus daripada mahasiswa;

- Sebagian besar korban pelecehan seksual mengenal baik pelaku;

- Banyak korban pelecehan seksual tidak menceritakan kejadian yang menimpanya;

- Sebagian besar pelecehan seksual terjadi di kamar kos (asrama);

Dampak ke korban

Secara fisik dan emosional, sebagian besar korban pelecehan seksual merasa kecewa, marah, malu, dan takut.

Di antara dampak yang dialami korban pelecehan seksual dari segi akademik adalah gangguan tidur, kehilangan selera makan, kurang berpartisipasi di kelas, menghindari kelompok belajar, berpikir untuk pindah kuliah, benar-benar pindah kampus, menghindari perpustakaan, ganti jurusan, hingga enggan menemui dosen. Korban bisa jadi hanya mengalami satu dari hal-hal tersebut, namun banyak juga yang merasakan beberapa dampak.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini