Share

Jurus Mahasiswa Prasmul Sebar Ilmu Kewirausahaan

Margaret Puspitarini , Okezone · Kamis 24 April 2014 07:18 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 23 373 974859 49Ck2oUkPF.jpg Dua warga desa yang menjadi program Community Development (Comdev) Prasetya Mulya Business School (PMBS). (Foto: Margaret Puspitarini/Okezone)
A A A

JAKARTA - Terjun langsung ke masyarakat lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mampu memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa, warga pun turut merasakan dampak positif dari kontribusi mahasiswa dalam mengatasi persoalan di sekitar mereka.

Seperti yang diungkapkan dua warga desa yang menjadi program Community Development (Comdev) Prasetya Mulya Business School (PMBS) pada 2010 dan 2014. Mereka ialah warga Sukabumi Lis Maesaroh dan Rini yang merupakan warga Desa Cibeber, Cianjur.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ilmu kewirausahaan yang dibawa para mahasiswa PMBS itu sukses meningkatkan kesejahteraan warga yang menjadi mitra. Mak Lis -begitu panggilan akrabnya- mengaku, kehadiran mahasiswa Comdev PMBS membantu menyekolahkan kedua anaknya.

"Sebelumnya saya hanya ibu rumah tangga yang jualan kecil-kecilan. Sebelum jadi mitra, saya bikin keripik pisang tapi asin. Ada mahasiswa, jadi belajar banyak tentang bisnis," kata Mak Lis kepada Okezone, dalam Media Gathering PMBS 2014 di Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Mak Lis menyatakan, selama satu bulan tinggal di kediamannya, mahasiswa memberikan suntikan semangat dan motivasi yang luar biasa untuk terus berbisnis. Salah satu dampak positif yang dirasakan, kata Mak Lis, dia tidak lagi malas untuk berproduksi sekalipun sudah mendapatkan untung.

"Sebelumnya malu untuk jualan tapi sekarang jadi berani. Karena lihat anak-anak tidak malu menaruh dagangan dari warung ke warung. Saya jadi mau kerja keras untuk dapat keuntungan, enggak malas lagi. Bangga saya. Mahasiswa mau kupas pisang, jualan setiap pagi. Masa saya diam saja?" papar wanita paruh baya itu.

Tidak berbeda, warga Desa Cibeber, Cianjur yang menjadi sasaran Comdev 2014, yakni Rini. Dia berpendapat, delapan mahasiswa yang menghuni rumah kecilnya itu membuka harapan baru bagi keluarga itu.

"Sebelumnya saya mengajar PAUD selama empat tahun secara sukarela. Dari 2009-2012 alhamdulliah tidak ada gajinya. Saya lanjut bisnis bikin keripik pisang. Tapi karena hamil, saya berhenti dulu. Saat mau lanjut, ternyata pasarnya diambil orang," ungkap Rini ramah.

Kala itu, Rini pun putar otak untuk menghadirkan bisnis baru. Sebab, jika mengandalkan penghasilan sang suami dari menjual bakso goreng (basreng) tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Berpikir untuk mencari bidang usaha lain. Talas banyak tapi hanya direbus dan konsumsi masing-masing. Bagaimana kalau bikin keripik? Mahasiswa pun mengajarkan saya pembukuan dan mengemas produk agar menarik konsumen," katanya.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini