Share

Semburat Indah "Blue Fire" Kawah Ijen

Fitri Yulianti, Jurnalis · Rabu 23 April 2014 19:48 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 23 408 974775 TuDb1mkzNS.jpg Kawah Ijen (Foto: wisatanasional)

SEMBURAT panas dari kawah mengeluarkan kilatan api berwarna biru, menjilat langit yang hanya kentara saat dini hari tiba. Bocoran api mengalir dari celah pipa sulfur ini sebenarnya cahaya dari pembakaran belerang. Inilah Kawah Ijen, satu-satunya kawah di Indonesia yang memiliki fenomena alam Blue Fire.

Blue Fire muncul di antara celah celah bebatuan antara pukul 01.00-02.00 WIB. Fenomena ini perlahan akan tak terlihat saat matahari mulai terbit. Biasanya, ratusan orang akan berkumpul di Kawah Ijen untuk melihat fenomena ini, kemudian dilanjutkan melihat indahnya matahari terbit.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Atraksi alam surut berganti. Wajah Kawah Ijen berubah dengan pemandangan danau yang terbentuk dari letusan gunung berapi sekira 2500 tahun lalu itu, memiliki air berwarna hijau toska. Waktu terbaik mendaki Gunung Ijen adalah di musim kemarau, sekitar Mei hingga Oktober, saat dini hari hingga pagi. Kalau Anda bisa tiba di puncak kawah sebelum matahari terbit, Anda dapat menyaksikan Blue Fire atau "Api Biru".

Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m, dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936. Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten, yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.

Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktivitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, Anda bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.

Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar. Kawah berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dan sentuhan dramatis serta elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.

Bagi Anda yang suka petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa diakses dari dua arah, yaitu arah utara dan selatan. Dari utara, bisa ditempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitra 93 km dan dapat ditempuh sekira 2,5 jam.

Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 km dan diteruskan menggunakan jeep atau mobil berat lainnya sekira 6 km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak. (dari berbagai sumber)

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini