Share

"Akuisisi untuk Perbesar Modal BTN, Tak Masuk Akal!"

Widi Agustian , Okezone · Rabu 23 April 2014 09:15 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 23 457 974349 EXNYChRPux.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Posisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai bank yang khusus menyalurkan kredit perumahan rakyat dengan pangsa pasar lebih dari 90 persen, seharusnya tidak diganggu dengan rencana akuisisi oleh Bank Mandiri. Hal ini dinilai malah akan melemahkan market positioning-nya.

Anggota Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menjelaskan, ketika menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2020, malah celah pasar di segmen perumahan rakyat menjadi lemah, di mana segmen ini merupakan pondasi yang harus dipertahankan karena sebagai salah satu pilar dalam menjamin ketersediaan penyaluran kredit untuk rumah murah.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Portofolio sesama bank BUMN pun menjadi tidak jelas, karena semua bank BUMN relatif mempunyai pangsa pasar yang sama. Akan lebih baik bila masing-masing bank BUMN dapat berkonsentrasi sesuai porsinya masing-masing.

Menurut dia, alasan untuk memperbesar permodalan BTN pun dirasakan sebagai alasan yang tidak masuk akal, malah cenderung mengakali BTN. Pemerintah bila hanya untuk memperbesar permodalan BTN, tidak harus dengan akusisi oleh Bank Mandiri.

"Saat ini saja dana FLPP untuk penyaluran program rumah murah Rp7 triliun masih terdapat anggaran yang berlebih yang belum habis yang dapat disalurkan oleh BTN," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/4/2014).

Belum lagi, lanjut dia, bila RUU Tapera disahkan, maka peran BTN akan sangat strategis dalam penyaluran dana tersebut untuk membiayai perumahan rakyat.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini