JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyayangkan keputusan presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), melalui Surat Edaran Nomor SE.05/Seskab/IV/2014 tertanggal 23 April 2014 perihal Pencegahan kebijakan yang berpotensiĀ menimbulkan kontroversi.ā¬
Menurut dia, momentum penggabungan kedua bank BUMN itu sebenarnya sudah sangat tepat. "Sayang sekali sebenarnya. Momentum yang sangat baik tidak bisa kita manfaatkan," tuturnya ketika dihubungi wartawan, Rabu (23/4/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Mantan Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu mengatakan, proses penggabungan kedua bank BUMN itu merupakan langkah penting bagi pungutan sektor perbankan nasional ke depannya.
"Padahal akuisisi BTN oleh Bank Mandiri ini penting sekali untuk meningkatkan daya saing Indonesia," ucapnya.
Meskipun demikian, dirinya menyadari posisinya sebagai menteri yang adalah bawahan presiden. Menurut dia, Indonesia kembali kehilangan kesempatan dan momentum untuk memperbaiki sektor perbankan nasional.
"Tapi ya sudahlah. Saya kan cuma menteri. Harus tunduk pada putusan yang di atas. Kita kehilangan waktu lagi untuk langkah yang strategis. Dan kita sering kehilangan momentum seperti ini," pungkasnya.
(rzy)