Share

2015, Banyu Urip Siap Kucurkan 165 Ribu Barel/Hari

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Kamis 24 April 2014 20:07 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 19 975385
A A A

BOJONEGORO – Perkembangan proyek minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip, Blok Cepu yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur, hingga minggu ketiga April 2014 ini mencapai 87 persen. Dengan fasilitas produksi awal (early production facility) yang beroperasi sejak Agustus 2009 hingga saat ini, proyek Banyu Urip ini telah menghasilkan kumulatif 36 juta barel minyak atau senilai USD3,47 miliar

Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), J. Widjonarko mengatakan, secara bertahap produksi lapangan Banyu Urip akan meningkat.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Saat ini, produksi lapangan yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) Mobil Cepu Ltd. (MCL) itu sebesar 29.000 barel minyak per hari. Per September 2014, produksi ditargetkan naik 10.000 barel minyak per hari dengan adanya tambahan fasilitas produksi awal.

"Naik bertahap hingga mencapai puncak produksi sebesar 165.000 barel per hari pada 2015,” kata Widjonarko dalam siaran persnya, Kamis (24/4/2014).

Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai USD2,525 miliar, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar USD2,188 miliar dan pengeboran sumur sebanyak USD337 juta.

Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur.

Widjonarko mengatakan, kegiatan konstruksi terus berlangsung dengan berbagai kemajuan di seluruh kontrak EPC. "Yang membanggakan, kelima kontrak EPC, konsorsiumnya dipimpin oleh perusahaan Indonesia,” katanya.

Sedangkan untuk sumur dilaksanakan pengeboran 49 sumur yang terdiri dari 33 sumur produksi minyak dan 16 sumur injeksi. “Untuk kegiatan pengeboran berlangsung lebih cepat dari yang dijadwalkan,” kata dia.

Widjonarko menegaskan, proyek ini penting dan strategis untuk ketahanan negara dalam bidang energi. Apabila proyek ini dapat berjalan seperti yang direncanakan, Lapangan Banyu Urip dapat memberikan kontribusi produksi minyak hampir 20 persen dari produksi minyak nasional.

“Angka ini merupakan hal yang sangat berarti bagi pencapaian target produksi minyak dan meningkatnya penerimaan Negara,” kata dia.

Presiden MCL, Jon M. Gibbs menambahkan, prioritas utama MCL adalah menyelesaikan proyek secara aman dan handal. Pihaknya berkomitmen untuk terus mencapai kemajuan dalam pelaksanaan setiap kegiatan EPC dan pengeboran agar selesai sesuai target produksi puncak lapangan ini pada tahun 2015.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini