Share

Hati-Hati Kena Sindrom Dismorfik Usai Operasi Plastik

Raiza Andini, Okezone · Kamis 24 April 2014 14:56 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 195 975231 Mw9gERisvU.jpg Wanita jalani operasi plastik (Foto: Google)
A A A

MENJALANI operasi plastik bisa memberikan dampak tersendiri. Bahayanya lagi, si pelaku bisa mengalami sindrom dismorfik.
 

Hal ini yang diingatkan oleh seksolog Zoya Amirin. Dia menjelaskan, sindrom dismorfik atau body dysmorphic disorder merupakan penyakit mental kronis di mana seseorang kurang puas dengan kondisi tubuh yang dimiliki, sehingga melakukan perubahan tanpa berhenti.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Penyakit ini, kata dia, terjadi pada orang-orang yang memiliki kekhawatiran yang berlebihan soal penampilannya, terutama kecantikan. Padahal, mereka memiliki tubuh sempurna, namun masih kurang puas dan tidak merasa menarik.

 

Zoya memperingatkan wanita yang melakukan bedah aestetik besar agar tidak terjerumus pada sindrom dismorfik.

Gejalanya dapat dilihat dengan saksama, seperti depresi, fobia social, dan gangguan jiwa.

 

Pasalnya, menurutnya, operasi plastik mampu membuat seseorang ketagihan dan terkadang merasa kurang puas dengan hasilnya, sehingga membuat mereka terus- menerus melakukan perubahan pada penampilannya.

 

“Orang yang melakukan bedah plastik jangan sampai terkenal sindrom Michael Jackson, yaitu dismorfik yang merasa kurang puas hingga melakukan pembedahan total, kemudian tidak puas dengan hasilnya. Akhirnya, terlihat sangat aneh dan bukan menjadi dirinya sendiri,” jelasnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, Rabu, 23 April 2014.

 

Lebih dalam, Zoya mengatakan, perlu adanya pendamping sebelum dan sesudah melakukan operasi plastik. Agar mereka mendapat masukan positif perihal kondisi terbaru.

 

Kemudian, katanya, mentalnya pun siap menghadapi komentar apa pun soal penampilan yang dimilikinya. Karena banyak orang yang melakukan operasi plastik hanya untuk mendapatkan pujian dan penghargaan dari orang lain.

 

“Makanya pendamping itu perlu, entah itu suami, keluarga, atau teman. Untuk memberikan input positif setelah dia melakukan operasi, bahwasannya dia terlihat lebih cantik dan berbeda. Hal ini untuk mencegah terjadinya sindrom dismorfik,” tutupnya.

(tty)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini