Share

Pererat Kasih Sayang Orangtua-Anak lewat Dongeng

Marieska Harya Virdhani, Okezone · Kamis 24 April 2014 07:31 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 196 974962 3WNNe5SkCC.jpg Berbagi cerita dengan anak (Foto: Google)
A A A

BERBAGAI cara komunikasi antara orangtua dan anak bisa dilakukan. Komunikasi menjadi kunci penting agar orangtua mengetahui tumbuh kembang anak.

Namun, kebanyakan anak tidak nyaman jika bercerita kepada orangtuanya khawatir dijustifikasi hingga akhirnya mencari teman sebaya. Rupanya, ada cara lain untuk mempererat kasih sayang antara anak dan orangtua di rumah. Budaya membaca, mendongeng, atau bertutur sebelum tidur sudah jarang dilakukan oleh orangtua kepada putra-putri mereka.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Energi Positif Foundation di Margonda, Depok bekerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) menggelar Dongeng Anak Negeri di SDN 05, Sawangan, Jalan Abdul Wahab, Depok. "Tujuan dari kegiatan ini selain untuk mendidik anak-anak Indonesia melalui dongeng, juga mengajarkan tentang tip dan trik dongeng bagi anak- anak, sehingga mereka memiliki kepercayaan diri yang kuat dan dapat menciptakan iklim pergaulan sebaya yang positif dengan menanamkan nilai-nilai melalui dongeng," jelas Corporate Communication General Manager Alfamart Nur Rachman.

Founder Energi Positif Foundation Imaduddin mengatakan, pihaknya ingin menebarkan hal positif lewat dongeng. Bahwa melalui dongeng, nilai-nilai positif serta anak dapat mempelajari karakter dalam tokoh dongeng tersebut.

"Ada amanah atau pesan yang bisa diambil, seperti harus rajin belajar, patuh orangtua, meningkatkan budaya membaca anak lewat model fun way sebagai media alternatif anak- anak. Sehingga mengajarkan anak tak lagi model konvensional atau textbook normatif banget, pelan- pelan masuk ke generasi anak Indonesia," katanya di SDN 05 Sawangan, Depok, Rabu, 23 April 2014.

Selain di sekolah, kata Imaduddin, pihaknya juga akan mengumpulkan para orangtua di daerah urban atau perkotaan yang kini semakin sibuk bekerja untuk kembali hidupkan budaya mendongeng. Para orangtua harus sentuh kembali anak-anaknya, berinteraksi, ajarkan nilai- nilai dongneg.

"Dongeng ‘Si Kancil’ misalnya, padahal lebih banyak mengajarkan tricky atau licik, karena itu konsumsi dongeng bagi anak juga jangan salah. Salah konsumsi dongeng menjadikan anak ingin serbainstan, cepat sukses. Bawang merah bawang putih juga menimbulkan kesan baik, walaupun ada intrik, dan menikam dari belakang, secara umum bagus. Tetapi cara yang tepat dan konten harus diajarkan para orangtua," jelasnya.

Konten di dalam dongeng juga mengajarkan kepada anak mengenai budi pekerti, cinta lingkungan, teman dan setia kawan. Dongeng dapat dilakukan dengan banyak cara dan menjadi media komunikasi dua arah antara anak dan orangtua.

"Menstimuli anak, agar saat mendongeng memancing anak cerita banyak hal. Ayah juga dapat mulai membacakan dongeng kepada anak mereka, bukan hanya sekadar sebagai fungsi ekonomi pencari nafkah. Sebanyak 30 menit antara anak dan orangtua sudah luar biasa," tegasnya.

(tty)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini