Share

Tak Ada Banjir, Ekonomi RI Bisa Tumbuh 6%

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Kamis 24 April 2014 14:26 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 20 975211 hCMcTKMtAA.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Jika Pemerintah Indonesia menerapkan risiko bencana alam dengan baik, maka akan ada pertambahan ke pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun mendatang. Bahkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6 persen.

"Akan ada kenaikan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, ini mungkin akan terjadi dalam satu atau dua tahun seiring dengan perubahan yang dilakukan pemerintah," kata Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia, Vivi Alatas, di Energy Building, Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut Vivi, kebijakan ini harus dilakukan secara terus menerus. Karena kebijakan menanggulangi risiko bencana alam harus dilakukan dengan niatan pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada warga negaranya.

"Perlindungan ini perlu dilakukan agar warga miskin bisa menanggulangi risiko bencana alam, dan harus dilakukan secara konsisten supaya tidak ada bencana alam yang menyusahkan kehidupan masyarakat," jelas dia.

Dia mencontohkan, bencana alam yang sering terjadi di beberapa tempat di Indonesia adalah banjir. Pemerintah dianggap belum meminimalisir dampak banjir yang menimpa masyarakat.

Sementara itu, Direktur World Development Report Norman Loazya mengatakan bahwa mengelola risiko bencana alam menjadi sangat penting bagi pembangunan suatu negara. Jika tidak dilakukan maka pemerintah akan mengalami inflasi dan pelambatan pertumbuhan.

"Jika risiko bencana alam tidak berhasil maka akan ada ancaman inflasi karena kenaikan harga barang, dan ini yang menjadi hambatan bagi prospek pertumbuhan," jelasnya.

Menurut Norman, ada kemungkinan bahwa pembangunan tidak berjalan dengan tragediĀ  bencana alam. Ini terjadi karena banyaknya penduduk yang meninggal dan berbagai kerusakan Sumber Daya Alam (SDA) yang meruntuhkan perekonomian.

"Sebagai contoh banjir di India yang membuat produksi jagung menjadi susah, hal ini menimpa 80 persen petani jagung di India, gara-gara banjir maka panen jagung menjadi sulit, dan harganya jatuh di pasaran," pungkasnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini