TANGERANG - PT Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan pada laporan keuangan kuartal pertama diprediksi akan mengalami tekanan. Adapun tekanan tersebut dikarenakan besarnya tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
"Kinerja agak cukup berat karena dolar," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar di Kantor GMF, Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Emir menjelaskan, depresiasi dolar terhadap Rupiah sangat berdampat terhadap kinerja keuangan maskapai pelat merah tersebut. Akan tetapi, tekanan tersebut dapat diatasi pada kuartal selanjutnya. "Kita akan recovery di kuartal dua, tiga dan empat," lanjutnya.
Emir mengungkapkan, pemilihan presiden (Pilpres) pada Juli 2014 juga menjadi sentimen negatif bagi kinerja keuangan Garuda Indonesia. Sementara itu, mengenai right issue, dirinya mengungkapkan penyerapan dana tersebut terserap dengan baik oleh investor.
Dirinya pun, menyerahkan sepenuhnya kepada Mandiri Sekuiritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas. "Informasi yang kami peroleh cukup bagus penyerapannya karena harga yang ditawarkan baik," tutupnya.
(rzy)