Share

Moeldoko Harus Contoh M Yusuf

Misbahol Munir , Okezone · Kamis 24 April 2014 08:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 339 974972 G22LZw1lHb.jpg Jenderal Moeldoko (Foto: Dok. Okezone)
A A A

JAKARTA - Polemik pemberitaan jam tangan mewah milik Panglima TNI Jenderal Moeldoko sepertinya mampu "mengalihkan" hingar bingar manuver politik elit-elit parpol dalam berkoalisi. Jam tangan bermerek Richard Mille yang konon harga aslinya mencapai Rp 1 Miliar, diakui Moeldoko hanyalah jam tangan "kualitas palsu" alias KW yang berharga Rp4,7 juta. Sebelumnya, sebuah laman di Singapura menghebohkan jam tangan milik Moeldoko adalah produk terbatas dan berbahan langka.  

 

Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi melihat kegaduhan jam tangan milik Panglima TNI ini sebagai refleksi keprihatinan masyarakat atas gaya hedonis yang kerap ditampilkan para petinggi-petinggi TNI dan Polisi.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Bukankah sebelum kasus jam tangan Moeldoko mencuat, jagat media sosial kita pernah meributkan kepemilikan mobil-mobil mewah berplat TNI yang bersliweran di jalan.

 

"Alangkah baiknya polemik kasus jam tangan mewah milik Moeldoko menjadi yang terakhir. Tidak pantas seorang petinggi TNI yang membawahi ribuan prajurit yang masih bergaji rendah memamerkan kemewahan. Harusnya setiap prajurit TNI memegang teguh korsa prajurit sebagai saptamargais sejati. Contohnya kehidupan sahaja dari Panglima ABRI Jenderal M Yusuf yang selalu dekat dengan prajuritnya," jelas Ari Junaedi kepada Okezone, Kamis (24/4/2014).

 

Menurutnya, masyarakat juga hendaknya seimbang melihat kasus dugaan jam tangan mewah milik Moeldoko. Bisa jadi pengakuan jam tangan KW yang diakui Panglima TNI Moeldoko ada benarnya.

 

"Sampai membanting jam tangan KW miliknya ke lantai seperti yang dilakukan Moeldoko juga tidak pantas dilakukannya. Publik pun akan melihatnya sebagai sebuah kemubaziran karena jam tangan seharga Rp4,7 juta pun untuk ukuran prajurit TNI berpangkat tamtama sampai perwira pun masih tergolong mahal," kata pengajar Program Pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.

 

Kata dia, seharusnya Moeldoko mersespon pemberitaan tersebut dengan elegan sehingga tidak semakin menimbulkan kecurigaan tentang gaya hidup glamor para jenderal.

 

"Moeldoko baiknya tidak reaktif tetapi membantahnya dengan cara elegan. Ajak saja wartawan memesan jam tangan tersebut ke situs online karena jam tangan yang dikenakan Moeldoko juga banyak dijajakan di situs belanja online. Itu sudah lebih dari cukup," pungkasnya.

(hol)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini