Share

Kemiri Sunan Siap Jadi Pengganti Bahan Bakar Fosil

Bramantyo , Okezone · Kamis 24 April 2014 14:32 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 372 975215 UmkfsXObPs.jpg Tanaman kemiri sunan. (Foto: Antara)
A A A

SOLO - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menegaskan pemerintah mendukung penuh kebijakan yang diambil Dewan Energi Nasional (DEN) menyangkut sumber energi baru terbarukan. Dalam program tersebut, telah ditetapkan untuk terus mengurangi ketergantungan penggunaan bahan bakar fosil ke bahan bakar terbarukan.

Menurut Suswono, pemerintah mulai menggalakkan bahan bakar alternatif nabati. Salah satunya adalah kemiri sunan yang sudah mulai di kenalkan. Pasalnya setelah dilakukan berbagai penelitian, Kemiri Sunan, merupakan salah satu sumber bahan bakar nabati yang sangat potensial. Di mana, kandungan minyaknya tinggi, sehingga pertumbuhan relatif cepat, produktivitasnya tinggi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kemiri Sunan lebih potensial dibanding tanaman jarak pagar dan kedepannya bisa di manfaatkan dengan lebih baik," jelas Suswono, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Jawa Tengah, Kamis (24/4/2014).

Suswono menjelaskan contoh lainnya adalah produksi sawit. Produksi CPO dari sawit sudah mencapai 25 juta ton. Sedangkan kebutuhan untuk dalam negeri hanya 7 juta ton.

"Seperti yang kita tahu produksi sawit kita saat ini mencapai 25 juta ton, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hanya sekira tujuh ton. Ini artinya 18 juta ton sisanya harus diekspor," terangnya.

Menurut Suswono, padahal untuk mengekspor keluar banyak sekali hambatannya. Misalnya alasan lingkungan, alasan kesehatan. Ini yang harus di lawan, terkait tuduhan yang sama sekali tidak berdasar. Ini sangat menghambat  kemajuan industri perdagangan CPO Indonesia.

"Kita akan terus lakukan upaya sampai pada tingkat tuntutan hukum jika eskpor hambatan Non-Tarif Barrier (Hambatan Non- Tarif) kita tetap di hambat," jelasnya lebih lanjut.

Namun yang jelas akan tetap mempersiapkan dan meningkatkan agar negara  punya kesempatan untuk mengatur harga jikalau CPO ini bisa dialihkan ke bahan bakar nabati maka pastinya bisa menjaga harga yang baik di pasar internasional.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini