Share

Jelang Pasar Tunggal ASEAN, Kampus Harus Berinovasi

Bramantyo , Okezone · Kamis 24 April 2014 21:33 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 373 975478 Q1l9tET9cS.jpg Bendera ASEAN. (Foto: Reuters)
A A A

SOLO - Indonesia merupakan negara Agraris, di mana mayoritas penduduknya adalah bercocok tanam sebagai penunjang produksi pertanian. Sebab itulah, perguruan tinggi diharapkan memiliki peran sang tinggi untuk bisa memajukan produksi pertanian.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, perguruan tinggi berperan penting untuk ikut meningkatkan daya saing produk pertanian yang di hasilkan di Indonesia. Untuk mengejar ketertinggalan sektor pertanian dari negara ASEAN lainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Perguruan tinggi adalah gudangnya ilmu pengetahuan yang kita harapkan mampu memunculkan inovasi-inovasi baru yang bisa memberikan kontribusi bagi peningkatan daya saing," jelas Suswono, di Solo Jawa Tengah, Kamis, (24/4/2014).

Sebab itulah, ungkap Suswono, diharapkan perguruan tinggi bisa terus berinovasi untuk lebih memajukan sektor pertanian terkait mulai belakunya pasar tunggal ASEAN yang dimulai Desember 2015. Apalagi, Indonesia masih memiliki waktu sekira 1,5 tahun untuk mempersiapkannya. Dari sepuluh negara di ASEAN, peringkat Indonesia masih berada di posisi nomor enam.

"Mau tidak mau kita harus mempersiapkan diri untuk menyiapkan diri dari aspek ke daya saingnya. Meskipun untuk produk-produk pertanian kita masih belum banyak seperti di Thailand. Daya saing kita pada posisi nomor enam," terangnya.

Lebih lanjut Suswono menambahkan, sisa waktu yang ada akan gunakan untuk beberapa persiapan. Misalnya produk-produk dari petani bisa ditingkatkan agar punya nilai tambah.

"Kita jangan bicara sekarang, tapi ini (sektor pertanian) menjadi warning iya betul, karena posisi kita di nomor enam harus di waspadai," tegasnya.

Sebab itulah, Mentan optimistis mengejar ketinggalan di 2015 nanti jelang Pasar Tunggal ASEAN diberlakukan.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini