JAKARTA - Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggabungkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) harus dihentikan.
Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE-05/Seskab/IV/2014 tertanggal 23 April 2014 perihal pencegahan kebijakan yang berpotensi menimbulkan kontroversi, ke seluruh otoritas terkait guna menghentikan proses tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja BTN Satya Wijayantara mengucapkan rasa terima kasih kepada SBY. Pasalnya, dengan penghentian ini ulah yang dilontarkan Menteri BUMN Dahlan Iskan telah mereda.
"Kita berterima kasih kepada SBY. Tapi tidak percaya dengan Dahlan Iskan, jadi dicopot saja Dahlan Iskan," ucap Satya kepada Okezone, di Jakarta Kamis (24/4/2014).
Satya menambahkan, walaupun sudah ada arahan dari SBY untuk menghentikan proses akuisisi ini, para serikat pekerja BTN tetap akan melakukan aksi demonstrasi pada 27 April 2014. "Tetap demo tanggal 27 April 2014, jalan terus sampai dengan agenda RUPS tentang akuisisi dibatalkan Dahlan Iskan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, meminta para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah untuk berperan aktif menjaga suasana yang kondusif dalam kehidupan masyarakat di bidang sosial, politik, ekonomi dan keamanan selama masa menjelang dan berlangsungnya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).
Karenanya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Menteri Keuangan Chatib Basri untuk tidak mengambil kebijakan strategis seperti akuisisi BTN oleh Mandiri, yang bisa menyebabkan kekisruhan.
(mrt)