Share

Dahlan Sindir Kebijakan SBY Soal Akuisisi Mandiri-BTN

Hendra Kusuma , Okezone · Kamis 24 April 2014 10:16 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 457 975016 VL1ceJHcqH.jpg Menteri BUMN Dahlan Iskan. (Foto: Heru/Okezone)
A A A

TANGERANG - Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggabungkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) harus dihentikan. Sebab, langkah akuisisi dinilai langkah yang kurang strategis dan dapat menimbulkan kontroversi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, harus tunduk dengan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai Surat Edaran Nomor SE-05/Seskab/IV/2014 perihal mencegah kebijakan yang berpotensi menimbulkan kontroversi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun, dia masih tidak menerima keputusan tersebut. Pasalnya, dia menilai Indonesia harus memiliki perusahaan yang berdaya saing tinggi.

"Semua orang menginginkan daya saing kita meningkat tapi mengapa langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing yang nyata terhambat," kata Dahlan, usai Rapim di GMF Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (24/4/2014).

Menurut Dahlan, meski harus tunduk pada instruksi atasan dalam hal ini Presiden SBY, dia tetap terus meningkatkan daya saing negara ini dengan langkah-langkah yang nyata.

Oleh karena itu, dia mengklaim harus tetap menjadi Menteri BUMN sampai akhir masa tugasnya atau sampai presiden baru terpilih dalam Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014.

"Jangan sampai dengan selesainya pemilu legislatif 9 April lalu seolah-olah pemerintah ini sudah demosioner sehingga menteri-menteri tidak bisa lagi bekerja maksimal," tutupnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini