Share

Kemayoran Dinilai Belum Layak Jadi CBD

Meutia Febrina Anugrah , Okezone · Jum'at 25 April 2014 06:14 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 471 975308 bqMfd9TeOR.jpg (Ilustrasi : Okezone)
A A A

JAKARTA - Kawasan Kemayoran jauh-jauh hari pernah digadang-gadang sebagai kawasan CBD. Namun pada perkembangannya kawasan Kemayoran rencana pemerintah untuk menjadikan kawasan ini sebagai the next CBD menjadi tidak jelas. Dirinya menyebut kawasan ini masih terkendala karena status lahan yang masih tidak jelas.

Indonesia Property Watch (IPW) juga pernah menyebut beberapa waktu lalu kawasan Kemayoran menyimpan potensi untuk menjadi kawasan CBD karena lokasinya relatif tidak terlalu jauh juga dari kawasan CBD saat ini. Tidak hanya itu, Kemayoran juga dikelilingi oleh sejumlah pusat perdagangan mulai Mangga Dua, Pasar Baru, Senen, Kelapa Gading, dan Sunter dan pusat pemerintahan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Anton Sitorus, Kawasan Kemayoran memiliki potensi berkembang sebagai kawasan perkantoran. Namun menurut Anton, meski sejumlah insfrastruktur telah ada, tetapi belum cukup untuk mendukung.

"Insfrastruktur ada, tapi belum mendukung. Lihat saja akses ke sana saja masih macet," ucapnya pada Okezone baru-baru ini.

Selain itu, lanjut Anton, imej Kemayoran sebagai lokasi coorporate masih belum terbentuk. Karena, menurutnya, orang selama ini mengenal kawasan Kemayoran hanya sebagai tempat pameran semata. Selain itu, peran pemerintah dalam hal ini juga diperlukan agar kawasan ini ingin berkembang menjadi pusat bisnis.

Selain Kemayoran, ada sejumlah kawasan lainnya yang menurut Anton yang diprediksi berpotensi menjadi pusat bisnis. Kawasan tersebut diantaranya yaitu kawasan seputaran  TOL JORR, Slipi - Grogol, dan Pancoran - Cawang.

Sementara itu, berdasarkan riset yang ditulis JLL, permintaan ruang kantor untuk kawasan non CBD pada triwulan I - 2014 hanya sekitar 35 persen. Dengan kenaikan harga sewa yang relatif stabil dikisaran 4 persen. Kawasan non CBD dengan harga sewa termahal masih dipegang oleh TB Simatupang, dengan Rp248.650 per meter persegi per bulannya.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini