Share

Sekolah Asrama, Bosan Nggak Ya?

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Kamis 24 April 2014 16:40 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 560 975303 NTYMs0M8CY.jpg Siswa ASBI saat belajar di perpustakaan. (Foto: Faisal Harahap/Okezone)
A A A

BOGOR - Setiap sekolah mempunyai karakternya masing-masing dalam memberikan pendidikan. Normalnya, kalau siswa yang berasal dari sekolah menengah berputih abu-abu, bergerombol nongkrong bersama sepulang sekolah.

Nah, bagaimana dengan "nasib" para anak sekolah yang bersekolah di asrama ya? Karena berbeda dengan sekolah pada umumnya, ngapain saja ya kegiatan sehari-hari mereka? Sekolah berasrama memang berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Misalnya, waktu belajar jauh lebih dari jam pelajaran pada umumnya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kepala Sekolah Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI) Bogor, Wendy Armunando mengatakan, yang membuat sekolah berasrama berbeda dengan sekolah biasa pada umumnya adalah di sekolah berasrama berimplikasi kepada pembentukan karakter dan pemantauan perkembangan akademis siswa terpantau 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

"Siswa berasal dari seluruh penjuru Indonesia dari 27 provinsi yang dimasukkan ke dalam sembilan houses. Karenanya, sikap kepemimpinan, kebangsaan, menghargai perbedaan, kerja sama, kepekaan sosial, dan tumbuh berkembang secara maksimal," ujarnya di Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI), Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/4/2014).

ASBI memiliki sistem pendidikan berasrama yang unik serta disebut dengan sistem rumah. Sistem rumah ini mempromosikan nilai-nilai utama melalui beragam kegiatan atau aktivitas siswa baik di sekolah maupun di asrama. Baik di dalam setiap asrama maupun antarasrama yang mengarah pada pelatihan kepemimpinan dan menanamkan rasa kekeluargaan.

Siswa pun dibagi dalam sembilan grup yang disebut rumah atau house dengan nama-nama hewan seperti, Dolphin (Lumba-lumba), Dove (Burung Merpati), Eagle (Elang), Hornbill (Burung Rangkok), Komodo, Lion (Singa), Mantaray (Ikan Pari), Rhinos (Badak), dan Sharks (Hiu).

Selain itu, Wendy melanjutkan, misi ASBI yakni mengembangkan sistem sekolah berasrama melalui berbagai program dan aktivitas yang mendorong tumbuhnya jiwa kepemimpinan, kerja kelompok serta membekali siswa baik dengan keterampilan sosial dan berbagai keterampilan sepanjang hayat.

Menyokong tumbuh kembangnya jiwa gotong royong dengan cara menanamkan nilai-nilai moral mulia, serta komitmen untuk pelayanan masyarakat.

"Memenuhi kebutuhan pembelajar digital dan kolaboratif dalam era interkonektivitas teknologi. Mengembangkan siswa-siswi menjadi pemimpin Indonesia di masa depan yang memiliki keterampilan akademis dan intelektualitas bercirikan inkuiri yang berwawasan dan menghargai baik budaya Indonesia juga budaya asing lainnya," ucapnya.

Misi ASBI lainnya adalah memupuk tumbuhnya jiwa wirausaha yang kreatif dalam memecahkan permasalahan serta berani dalam mengambil risiko. Mendidik siswa untuk bervisi global, menjadi warga negara yang bertanggungjawab, mampu mengambil keputusan dan komunikator yang efektif.

"Membangun struktur sekolah yang efektif dan sistem sekolah yang mampu memenuhi kebutuhan sekolah, serta sejalan dengan visi dan misi ASBI," ungkapnya.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini