Share

Mau Masuk ASBI Enggak Bisa Sembarangan Lho

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Kamis 24 April 2014 23:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 24 560 975487 yTSNGTvABx.jpg Siswa ASBI saat belajar di perpustakaan. (Foto: Faisal Harahap/Okezone)
A A A

BOGOR - Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI) telah membantu lebih dari 1.000 anak pra-sejahtera untuk dapat mengenyam pendidikan SMA melalui pemberian dana bantuan pendidikan hingga 2013. Para siswa dipilih dan diseleksi secara ketat sebelum dapat diterima di ASBI.

Kepala Sekolah Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI) Bogor, Wendy Armunando mengatakan, program pemberian dana bantuan pendidikan di ASBI dirancang untuk menyediakan akses pada pendidikan berstandar internasional bagi generasi muda yang memiliki prestasi gemilang dan potensi kepemimpinan tinggi. Namun, kesulitan akses pada pendidikan berkualitas karena kondisi finansial keluarga yang tidak memungkinkan.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Latar belakang siswa bervariasi, namun mereka semua memiliki satu kesamaan, di mana tanpa bantuan pendidikan ini, kesempatan mereka melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA sangat kecil, bahkan tidak ada sama sekali," ujarnya di Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI), Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/4/2014).

Selain itu, ASBI mempunyai sistem berbayar atau reguler students karena banyaknya permintaan. Mulai 2012, ASBI membuka tempat sebanyak 10 persen untuk siswa-siswi umum dengan sistem berbayar. Penerapan sistem berbayar di ASBI ini untuk mengakomodasi para orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah dengan kualitas pendidikan standar internasional dan membentuk anak menjadi pemimpin masa depan yang berkaliber tinggi.

"Pada 2013, ASBI membuka tempat sebanyak 20 persen bagi siswa-siswi berbayar. Siswa-siswi sistem berbayar tetap mengikuti prosedur seleksi seperti siswa-siswi penerima bantuan pendidikan, dimana pemilihan siswa didasari pada prestasi pendidikan, karakter baik, kualitas kepemimpinan," ucapnya.

Wendy menambahkan, setelah mereka lulus dan sudah bekerja nanti, para siswa diharapkan untuk melakukan kontribusi balik guna membantu adik-adik kelasnya atau generasi berikutnya di masa yang akan datang untuk dapat mengenyam pendidikan berkualitas di ASBI, serta mendapatkan kesempatan yang sama seperti yang mereka telah dapatkan saat ini.

"Dengan demikian, semua penerima dana bantuan pendidikan akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang berkesinambungan dan dapat bersama-sama membantu mewujudkan para pemimpin masa depan yang bertanggung jawab, mandiri, berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan global," ungkapnya.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini