JAKARTA - PT Wijaya Karya (WIKA) menyatakan proses ekspansi yang dilakukan perseroan ke Myanmar tengah memasuki proses joint venture. Di mana, kerjasama dengan negara Myanmar dalam proses pembangunan pabrik beton.
"Memang proses lambat, tapi Insya Allah akan dimulai, kita mulai administrasi izin. Kita mulai desain pabriknya. Mudah-mudahan fisik mulai konstruksi karena izin sudah sepakat," kata Direktur Operasi IV WIKA Destiawan Soewardjono di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Destiawan melanjutkan, mengenai proses pembangunan pabrik, diharapkan dapat dilakukan dua sampai tiga bulan pascapenandatanganan joint venture telah dilakukan. "Pabrik Wika beton berdiri sembilan bulan pascakonstruksi. Saya proyeksi produksi 2015," tambahnya.
Pemilihan Myanmar, sambung Destiawan menyebutkan, pemilihan Myanmar sebagai wilayah ekspansi bisnis lantaran negara tersebut memiliki konsumsi yang besar. Dan pembangunan pabrik itu pun tidak hanya untuk Myanmar, namun disiapkan juga untuk kebutuhan negara sekitarnya.
"seperti ke Laos dan Kamboja. Itu Diekspor dari Myanmar. Kapasitas tahap awal 100-200 ribu ton," pungkasnya.
(mrt)
