Share

Apa Idemu untuk Ibu Kota yang Lebih Baik?

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Jum'at 25 April 2014 13:07 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 25 373 975630 y4HKUp07B1.jpg Ilustrasi: Okezone
A A A

JAKARTA - Macet, pedagang kaki lima (PKL), ketiadaan ruang terbuka hijau (RTL), hingga minimnya minat baca adalah beberapa contoh masalah yang dihadapi masyarakat kota. Sebagai mahasiswa, anak-anak muda ini pun berupaya memberikan alternatif solusinya.

Misalnya, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyajikan konsep ramah lingkungan untuk mengatur lampu lalu lintas, RTL bagi masyarakat hingga revitalisasi permainan tradisional. Sementara itu, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mengajukan konsep pintu elektronik untuk menjaga kebersihan toilet umum.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta enggak mau kalah. Mereka mengajukan metode clustering dan pemanfaatan informasi teknologi untuk merelokasi PKL.

Ide enggak kalah keren datang dari mahasiswa Telkom University. Mereka mengajukan konsep Buskeling, alias Bus Sekolah Keliling.

Dari Semarang, mahasiwa Universitas Sebelas Maret (UNS) mengajukan ide memberdayakan penyandang disabilitas fisik melalui pelatihan kewirausahaan. Konsep wirausaha masyarakat juga diajukan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten melalui Nefo Batik.

Mahasiswa Insitute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui konsep Kafe Baca Ceria (Kabaca) mencoba menyasar masalah minat baca. Sedangkan mahasiswa Institut Informasi Indonesia (IKADO) Surabaya mencoba menggugah nasionalisme melalui media Sosial "Saya Indonesia".

Gagasan-gagasan menarik itu mereka ajukan dalam Social Innovation Competition (SIC). Program besutan Center for Technopreneurship and Innovation Surya University (CTI-SU) dan Dewan Riset Daerah (DRD) DKI Jakarta ini bertujuan meningkatkan minat generasi muda untuk berinovasi dan juga untuk berkontribusi memikirkan solusi dari berbagai permasalahan yang dirasakan masyarakat.

Dikutip dari keterangan tertulis CTI Surya University, Jumat (25/4/2014), SIC perdana ini mengusung tema "Inovasi untuk Pemecah Masalah Perkotaan". Para pemuda Indonesia berusia 15-20 tahun ini berlomba mengajukan ide inovatif dalam empat pokok permasalahan yang dimiliki ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta. Keempat masalah tersebut yaitu Public Service, Living Environment, Street-preneur, dan Cultural Harmony and Branding.

Dari 106 ide yang masuk, ada 12 ide unggulan dari empat kategori tersebut. Tim pemilik ide pun mempresentasikan gagasan mereka babak Semifinal SIC hari ini di kampus Surya University. 

Nah, ini dia konsep solusi masalah Ibu Kota yang diajukan dalam SIC 2014:

- Universitas Gadjah Mada (UGM); Eco Traffic Sign; kategori Living Environment

- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta; "Penerapan metode clustering dan pemanfaatan informasi teknologi guna membantu pemerintah dalam perelokasian PKL"; kategori Streetpreneur

- Institut Teknologi Bandung (ITB); WALCO; kategori Living Environment

- Universitas Sebelas Maret (UNS); "Upaya pemberdayaan penyandang disabilitas fisik melalui pelatihan kewirausahaan yang terintegrasi dalam pembuatan spicho (Solo Epic Chocolate)"; kategori Streetpreneur

- Universitas Gadjah Mada (UGM); "Finger Peace ESSEEP: Flying Green Public Space for Jakarta People Berbasis Ecologically Sustainable, Socially Equitable dan Economically Profitable, Studi Kasus: Jalan Asia Afrika-Jalan Sudirman, Jakarta Pusat"; kategori Living environment

- Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten; "NEW EMERGING FORCES (NEFO) Batik -Usaha Rakyat yang Merakyat”; kategori Streetpreneur

- Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS); "Kafe Baca Ceria (Kabaca)"; kategori Public Service

- Institut Informasi Indonesia (IKADO) Surabaya; "Media Sosial 'Saya Indonesia' Untuk Membangun Nasionalisme"; kategori Cultural Harmony and Branding

- Telkom University; "BUSKELING-Bus Sekolah Keliling"; kategori Public Service

- Universitas Gadjah Mada (UGM); "Taman Bhinneka-Eksekutor Degradasi Cinta Budaya Masyarakat Indonesia"; kategori Cultural Harmony and Branding

- Institut Teknologi Bandung (ITB); "Sistem Kunci Pintu Elektronik untuk Menjaga Kebersihan Toilet Umum"; kategori Public Service

- Universitas Gadjah Mada (UGM); "MANTRA (Mainan Tradisional) Home-Pim-Pah: Revitalisasi Permainan Tradisional dan Inovasi Pengembangan Softskill pada Anak di Kawasan Perkotaan Kategori"; kategori Cultural Harmony and Branding

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini