Share

Digaji Rendah, Pemandu Wisata Everest Mogok Kerja

Mutya Hanifah, Okezone · Jum'at 25 April 2014 12:36 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 25 407 975723 vSkcgCms5z.jpg Puncak Everest (Foto: wikipedia)
A A A

NEPAL - Badan pariwisata Nepal tengah berusaha meyakinkan Sherpa (penduduk asli Nepal) untuk tetap bekerja sebagai pemandu wisatawan yang ingin mendaki puncak tertinggi dunia, Everest. Para Sherpa sempat menolak bekerja karena banyak di antara mereka yang terbunuh saat mengantar wisatawan ke puncak tersebut.

Pekan lalu, 16 orang Sherpa tewas saat mencoba mencapai Puncak Everest. Tragedi tersebut merupakan insiden terburuk sepanjang pendakian Everest. Insiden ini juga membuka sisi kelam dari pekerjaan para Sherpa, terutama gaji mereka yang begitu rendah padahal risiko kerjanya sangat tinggi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Setelah insiden tersebut, Pemerintah Nepal berjanji memberikan jaminan sebesar 40 ribu rupee atau sekira Rp4 juta kepada para keluarga Sherpa yang ditinggalkan. Namun, para Sherpa berharap lebih karena risiko pekerjaan mereka yang lebih tinggi membutuhkan perhatian besar.

Kini, para Sherpa lainnya pun memutuskan untuk tidak lagi bekerja sebagai pemandu wisata bagi para pendaki. Pemerintah Nepal bahkan sampai mengunjungi kaki Everest untuk meyakinkan para Sherpa agar tetap bekerja.

"Sebentar lagi musim pendakian dan akan sulit bila para Sherpa ini menolak bekerja," kata Keshav Pandey dari Asosiasi Agensi Pendakian Nepal, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (25/4/2014).

Sekira 400 Sherpa bekerja sebagai pemandu wisata untuk pendaki di Everest dan hingga kini masih belum jelas berapa orang yang mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut. Namun, sudah ada tiga agen pendakian yang membatalkan perjalanan karena hal ini.

Musim pendakian ke Puncak Everest biasanya dimulai pada pertengahan Mei, dimana turis sudah mulai memadatinya. Tanpa bantuan para Sherpa, yang memiliki keahlian dalam suhu dingin dan ketinggian, nyaris mustahil bagi wisatawan untuk dapat mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut.

Sherpa merupakan pemandu kunci pada pendakian Everest. Oleh wisatawan, mereka tak hanya dipekerjakan untuk memandu arah, tapi juga membawa peralatan pendakian gunung yang beratnya bisa berpuluh kilogram.

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini