Share

Diakuisisi, BTN Bisa "Kabur" dari Debitur Nakal

Rizkie Fauzian , Okezone · Jum'at 25 April 2014 16:06 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 25 457 975851 lnVHwkzpW9.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpaksa ditunda, karena dianggap kurang tepat waktu pelaksanaannya. Hal ini lantaran banyaknya pertentangan dari berbagai pihak.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menegaskan, resistensi pihak-pihak tertentu terhadap rencana akuisisi BTN oleh Mandiri juga dianggap tidak masuk akal.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sebab seperti yang telah ditegaskan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, akuisisi BTN oleh Bank Mandiri tidak akan mengubah struktur serta fungsi dan peran strategis BTN sebagai bank yang fokus di perumahan.

"Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri akan membuat bank ini makin sehat, dan yang lebih penting, BTN dapat melepaskan diri dari debitur-debitur nakal yang selama ini menjadi beban dan menggerogoti bisnis perusahaan," kata Said di Jakarta, Jumat (25/4/2014).

"Tanpa ada perubahan fundamental sulit bagi BTN menjadi bank perumahan yang kuat," tambah dia.

Sementara itu, Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus mengungkapkan jika terjadi peningkatan kredit bermasalah di Bank BTN, sebenarnya yang perlu dibenahi adalah manajemen operasional di Bank tersebut. "Memburuknya kredit macet di BTN menjadi bukti bahwa bank ini sangat berisiko dan dikelola dengan tidak sehat," tandas Anton

Dalam hitungannya, melalui akuisisi ini diharapkan BTN akan memiliki kapasitas modal dan pendanaan yang semakin besar untuk mengatasi backlog perumahan yang terus meningkat setiap tahun.

Saat ini, backlog perumahan sudah mencapai sekitar 15 juta rumah dan akan terus membengkak hingga diperkirakan mencapai 21,9 juta unit pada 20 tahun ke depan. Untuk mengatasi problem perumahan itulah BTN perlu diperkuat dan dibesarkan. Selain itu melalui akuisisi oleh Bank Mandiri, sistem dan kinerja BTN akan semakin baik.

Terutama berkaitan dengan aspek penguatan sumber daya manusia (SDM) dan transparansi atau good corporate governance (GCG). Selama ini dua hal tersebut telah menjadikan Bank Mandiri berhasil melakukan transformasi bisnis dan menjadi bank terbesar di Indonesia.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini