Share

Kekayaan Budaya Bisa Jadi Inspirasi Desainer Indonesia

Raiza Andini, Okezone · Rabu 18 Juni 2014 15:25 WIB
https: img.okezone.com content 2014 06 18 591 1000650 lB1GVke2kT.jpg Auguste Soesastro sukses di Amerika Serikat (Foto : Raiza/dok.pribadi)
A A A

MENJADI seorang desainer harus memiliki ciri khas agar busananya dikenal oleh masyarakat luas. Seperti desainer Auguste Soesastro yang dikenal memiliki ciri khas pattern terstruktur dengan detail yang apik.  

Anak dari Hadi Soesastro pendiri dan peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) ini, merupakan salah satu desainer yang namanya sudah mendunia. Hasil karyanya sangat familiar di Indonesia, bahkan Eropa dan Amerika.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurutnya, budaya merupakan faktor penting untuk membuat suatu hasil karya yang filosofis dan juga memiliki ciri khas. Kekayaan yang dimiliki Indonesia seharusnya bisa dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menjadi inspirasi berkarya di bidang mode.

“Indonesia itu tumbuh dari kekayaan budaya, itu harusnya jadi inspirasi dan ciri khas para desainer kalau mau hasil karyanya mendunia,” tuturnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, belum lama ini.

Tidak hanya peran desainer yang mengangkat kebudayaan Indonesia, pemerintah juga harus bersinergi dengan para seniman di industri kreatif, agar kebudayaan Indonesia bisa dilirik bahkan diminati para buyers internasional. Promosi secara berkala juga merupakan strategi yang baik untuk dilakukan jika menginginkan hasil karya Indonesia diminati pasar global.

“Kebudayaan ini harus disokong dari banyak pihak jangan hanya desainernya gencar membuat busana yang mengusung kebudayaan tetapi pemerintahnya tidak mendukung. Kita ini negara berbudaya kaya akan budaya, pondasi kita itu budaya jadi kalau mau dilirik internasional harus dirikan budaya dan jadikan itu ciri khas. Karena akar pondasi kita itu budaya yang sudah mengalir di darah dari leluhur sampai sekarang,” tutupnya.

(ren)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini