JAKARTA - Ahmad Dhani melaporkan 17 media online ke dewan pers siang ini. Laporan bos RCM terkait pemberitaan 17 media online tersebut dalam mengambil sumber pemberitaan tentang tindakannya yang akan memotong kemaluan jika Prabowo kalah dalam Pilpres 2014.
Menurut Dhani, 17 media online itu tak mengambil sumber dengan semestinya. Melainkan gambar yang telah di edit dengan menggunakan photoshop sehingga menimbulkan fitnah.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Duduk perkara awalnya saya mensinyalir, ada modus baru dalam pemberitaan fitnah di online. Saya gak tahu itu sengaja atau tidak. Itu dilansir modus berita. Itu akun palsu," ungkap Dhani dalam Press Screening Runaway di Setiabudi Building, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2014).
Setelah melaporkan kejadian itu di Dewan Pers, Dhani mendapatkan pencerahan, jika memang dari 17 media online itu ada yang di bawah naungan Dewan Pers sebagai produk jurnalistik dan tidak. Bagi yang merupakan produk jurnalistik, media online itu akan meminta maaf, sedangkan yang bukan akan di pidanakan oleh mantan suami Maia Estianty itu.
"Beberapa online, memang jadi ranah dewan pers, beberapa bukan. Yang tidak termasuk produk jurnalistik itu bisa dilapor polisi. Yang produk jurnalistik paling enggak dipanggil ya disuruh minta maaf daja," lanjutnya.
Namu, dalam kesempatan kali ini, Dhani memastikan tweet konyolnya beberapa waktu lalu bukan karena ulahnya. Meskipun ide memotong kemaluan adalah ide yang cerdas.
"Saya enggak ngerasa twit. Folowers saya saja kaget. Itu adalah hasil editan photoshop dijadikan sumber berita. Potong kemaluan saya itu cerdas, tapi bukan saya yang buat," tandasnya.
(rik)
