SEIRING bergesernya norma-norma yang ada dalam masyarakat, kini banyak terjadi fenomena perselingkuhan antara pria beristri dengan wanita lain. Sebagai korban perselingkuhan yaitu istri, wanita harus bisa mengambil sikap tegas dengan cara memberanikan diri untuk bicara empat mata dengan suami.
Salah satu psikolog yang sering menangani permasalah perselingkuhan rumah tangga, Drs. Lukman S. Sriamin, M.PSi., menganggap bahwa untuk menyelesaikan masalah rumah tangga seperti perselingkuhan, maka dibutuhkan waktu dan pikiran jernih untuk membicarakan hal tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Caranya menyelesaikannya adalah dengan berbicara. Kalau tidak sanggup berbicara dengan pasangan, harus ada penengahnya, karena keduanya tidak bisa langsung saling berbicara,” kata Drs. Lukman S. Sriamin, M.PSi., kepada Okezone melalui sambungan telefon, Senin, belum lama ini.
Dalam menyelesaikan masalah seperti perselingkuhan yang dilakukan oleh suami, pengamat psikodina¬mika masyarakat dari Universitas In¬donesia (UI) ini menjelaskan bahwa kedua belah pihak (suami dan istri), harus menunggu waktu yang tepat. Mereka harus dalam kondisi yang sudah tenang dan siap untuk berbicara satu sama lain.
“Harus diajak bicara oleh penengah secara satu persatu, baru kemudian keduanya bisa berbicara langsung ketika sudah disepakati oleh kedua pihak tersebut. Tidak bisa tiba-tiba keduanya langsung dipertemukan, karena butuh waktu yang siap, tunggu sampai tenang dan tidak boleh dipaksa,” tutupnya.
(ren)