Share

Malaysia Airlines Butuh Setahun Pulihkan Brand

Martin Bagya Kertiyasa , Okezone · Rabu 23 Juli 2014 05:15 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 22 213 1016415 9qJxcAHwMG.jpg Malaysia Airlines. (Foto: Reuters)
A A A

KUALA LUMPUR - Adanya tragedi yang menimpa Malaysia Airlines dalam kurun waktu empat bulan, telah mencoreng muka perusahaan Plat Merah tersebut. Namun, bukan hanya Malaysia Airlines saja yang 'sudah jatuh tertimpa tangga pula'.

Analis penerbangan di Maybank Investment Bank, Mohshin Aziz, mengatakan Malaysia Airlines (MAS) sangat kurang beruntung, karena mengalami dua kecelakaan pesawat dalam waktu empat bulan. Satu-satunya maskapai penerbangan lain yang telah mengalami nasib yang sama adalah American Airlines.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

American Airlines dibajak dan ditabrakkan ke Menara Utara World Trade Center yang dikenal sebagai serangan teroris 9/11. Beberapa bulan kemudian, pada 12 November 2001, Airbus A300-600 milik American Airlines yang terbang dari bandara JFK New York City menabrak kawasan Belle Harbor, kota tetangga dari Queens, New York City, dan menewaskan 260 orang di dalamnya.

"Untuk maskapai yang telah mengalami satu bencana, persepsi pelanggan cenderung negatif selama empat sampai lima bulan, tapi setelah itu semua orang mulai melihat ke depan, dan persepsi tersebut pun pulih," kata Aziz seperti dilansir dari CNBC.

"Tapi MH17 hanya empat bulan pascainsiden pertama, MH370, jadi saya melihat mungkin akan dibutuhkan waktu yang cukup lama, yakni satu tahun dari sekarang agar persepsinya dapat membaik," tambahnya.

Menurutnya, langkah MAS untuk menawarkan pengembalian uang kepada pelanggan akan menciptakan persepsi yang lebih positif di mata pelanggan. "Ini menunjukkan komitmen mereka untuk layanan pelanggan, mereka akan mendapatkan pandangan positif dari kebijakan itu," tambahnya.

Aziz menambahkan, dia percaya akan sangat sulit untuk MAS memulihkan reputasinya secara internasional. Namun, MAS bisa menyelamatkan bisnisnya dengan fokus pada rute domestik, dengan basis pelanggan lebih loyal.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini