Share

Lewat Bidik Misi, Galih Yakin Bisa Jadi Apoteker

Margaret Puspitarini , Okezone · Rabu 23 Juli 2014 08:07 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 22 373 1016623 KkPsKlzmCS.jpg Foto : Lewat Bidik Misi, Galih Yakin Bisa Jadi Apoteker/UGM
A A A

JAKARTA - Badan boleh kecil, tapi tidak dengan semangat Galih Putri Wulandari untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Cita-citanya menjadi seorang apoteker membuka jalan untuk menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melalui beasiswa Bidik Misi.

 

Ya, Galih tercatat sebagai salah seorang penerima beasiswa Bidik Misi angkatan 2014 di UGM. Melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014, dara kelahiran Purworejo, 14 Oktober 1996 itu diterima di Fakultas Farmasi UGM.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Galih memang gadis yang punya semangat tinggi. Bukan hanya ketika ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi namun juga ketika dia bangku SMA. Untuk berangkat ke sekolah Galih harus naik sepeda dari rumahnya hingga pangkalan ojek di jalan raya dengan jarak 3 km.

 

Setelah itu dia selalu membonceng motor temannya hingga ke sekolah. “Modalnya helm saja karena selama SMA saya membonceng motor teman,” gurau Galih, seperti dikutip dari situs UGM, Rabu (23/7/2014).

 

Anak kedua dari tiga bersaudara itu mengaku sempat ragu ketika mendaftar di UGM karena mengingat kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Apalagi saat ini sang kakak juga tengah menempuh perkuliahan di Jurusan Teknologi Industri Pertanian UGM.

 

Sehari-hari warga Desa Botorejo RT 03/RW III, Bayan, Purworejo itu tinggal bersama ibu serta dua saudaranya. “Sudah sejak 2009 silam bapak meninggal dunia,” papar gadis berkerudung itu.

 

Sang bunda sehari-hari bekerja serabutan. Terkadang jualan sayur matang, terkadang jualan gorengan keliling kampung. Dari berbagai pekerjaan tersebut, ibu Galih hanya berpenghasilan rata-rata Rp25 ribu setiap hari.

 

Oleh karena itu, Galih sempat ragu melanjutkan kuliah. Namun, dengan dorongan keluarga serta bimbingan dari guru BP di sekolah, gadis berkacamata itu mantap memilih Fakultas Farmasi UGM dengan beasiswa Bidik Misi.

“Ya senang dan bangga. Sebelumnya sempat takut enggak bisa nerusin sekolah,” kata Galih.

 

Prestasi akademis Galih selama SMA sangat memuaskan karena selalu berhasil masuk lima besar di sekolahnya. Tidak hanya akademis, dia juga memiliki bakat menari yang tidak bisa disepelekan. Bersama kelompoknya, Galih pernah menjuarai lomba tari tingkat kabupaten. Kemampuan manajemen waktu yang baik membuatnya sukses menyeimbangkan hobi dan juga sekolah.

 

Apa sebenarnya alasan Galih memilih jurusan Farmasi? Dia berpendapat, bekerja sebagai apoteker cukup mulia. Sebab, lanjutnya, bekerja di dunia medis kapan pun serta di mana pun akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

 

Keberhasilan Galih menjadi mahasiswa UGM tentu membuat ibunya, Srubingah Muji Rahayu bangga dan terharu. Keraguan untuk membiayai pendidikan tinggi anak keduanya kerap kali menghinggapi hati Rahayu.

 

Apalagi, kini kondisi kesehatan Rahayu kian menurun setelah mata sebelah kiri berkurang penglihatannya. “Mata sebelah kiri ini sudah sulit untuk melihat dengan jelas. Jadi memang mengganggu untuk aktivitas berjualan,” tutur Rahayu.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini