JAKARTA - Dalam pemaparan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) disebutkan bahwa Net Interest Margin (NIM) terjaga pada posisi 8,93 persen. Disaat bank lain mengalami koreksi, NIM perseroan meningkat dibandingkan periode yang sama di 2013 dari 8,08 persen menjadi 8,93 persen.
Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni menyebutkan faktor yang menyebabkan terjaganya NIM perseroan adalah karena mayoritas aktiva produktif ditempatkan pada kredit.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kalau dilihat semester I ini memang LDR kita tinggi yaitu 94 persen, di periode sebelumnya di bawah 90, ini artinya hampir seluruh aktiva produktif kita tempatkan di kredit, nah kredit ini menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga dari aktiva produktif non-kredit. Ini salah satu faktor penyebab naiknya NIM," papar dia di Gedung BRI, Selasa (22/7/2014).
Kemudian yang kedua, laju pertumbuhan kredit mikro sebesar 18 persen. Jumlah itu lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan kredit secara total kredit keseluruhan BRI yang hanya mencapai 17 persen.
"Walaupun suku bunga kredit sudah ditambahkan tapi pertumbuhan kredit mikro lebih besar dibandingkan dengan sektor yang lain, Ini yg memicu NIM bisa kita jaga kalau dibanding dengan periode yang sama tahun lalu meningkat," kata dia.
Selain itu juga BRI melakukan penyesuaian bunga kredit di semua segmen kecuali kredit mikro.
"LDR kita yang meningkat cukup signifikan, aktiva produktif kita lebih dominan di perkreditan di mana bunganya lebih tinggi dibanding dengan yang lain, kira-kira ini faktornya," tukasnya.
(rzk)
