JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengaku berencana untuk mencari pinjaman dari enam bank asing. Namun niatannya ini masih menunggu ijin dari otoritas perbankan yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengatakan rencana pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi utang jatuh tempo yang dimiliki perseroan.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Funding USD, kita memang rencanakan untuk mengambil pinjaman USD dari beberapa bank, pinjaman ini dimaksudkan untuk refinancing terhadap pinjaman yang ada saat ini. Kita ambil pinjaman-pinjaman yang baru untuk melunasi pinjaman yang lama," paparnya di Gedung BRI, Selasa (22/7/2014).
Pihaknya mengaku meskipun rupiah melemah tidak ada resiko karena kebijakan BRI selain untuk melunasi utang, pinjaman tersebut juga akan disalurkan untuk debitur yang kredit dalam bentuk USD.
"Jadi nanti kredit dolar juga kita pilih-pilih, kita berikan dan pilih debitur yang memang incomenya dolar juga, kita hampir dikatakan tidak memberikan kredit dalam bentuk dolar pada debitur yang memang incomenya dalam Rupiah," jelas Dia.
Pihaknya mengatakan menghitung-hitung suku bunga yang akan diberikan pada debitur. "Masih dibicarakan tapi sepertinya di bawah 2 persen, untuk jumlah pinjaman USD350-USD400 juta dengan jangka waktu atau tenor selama tiga tahun," tutupnya.
(rzk)