JAKARTA - Proyek pembangunan gedung tertinggi di Indonesia, Signature Tower, belum juga dimulai. Paling cepat, gedung ini akan mulai dibangun awal tahun depan.
Direktur& Corporate Secretary PT Danayasa Arthatama Tbk Tony Soesanto mengatakan, pihaknya masih menunggu sidang Tim Penilai Arsitektur Kota (TPAK).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Setelah TPAK, lanjut ke sidang Tim Penasehat Konstruksi Bangunan (TPKB)," kata Tony kepada Okezone di Jakarta.
Setelah tahapan ini selesai, maka pihaknya akan menyusun desain pembangunan. Proses pemilihan kontraktor tengah berjalan saat ini.
Menurut dia, sudah ada pembicaraan dengan sejumlah kontraktor, baik itu asing maupun lokal. Kesepakatan dengan salah satu kontraktor pun tinggal menunggu hitam di atas putih.
"Kalau pembicaraan secara verbal sudah kita lakukan. Tapi memang belum ada hitam di atas putih," sebut dia.
Semua tahapan ini, lanjut dia, diharapkan bisa rampung pada akhir tahun. Dengan demikian, diharapkan pembangunan gedung setinggi 638 meter ini mulai bisa berjalan pada awal tahun 2015.
"Kita masih harus menyelesaikan tahapan-tahapan ini satu persatu," ungkap Tony.
Signature Tower merupakan megaproyek yang tengah digarap salah satu perusahaan di bawah Grup Artha Graha, yakni PT Danayasa Arthatama Tbk melalui anak usahanya, PT Grahamas Adisentosa. Dengan tinggi 638 meter dan terdiri dari 111 lantai, gedung ini adalah calon gedung tertinggi di Indonesia. Di dalamnya, akan ada apartemen, perkantoran, hotel juga pusat belanja.
(wdi)
