JAKARTA - Akan dibukanya pasar bebas di Indonesia pada 2015 mendatang tentu menuntut kesiapan dari berbagai pelaku bisnis di Indonesia. Tak terkecuali pelaku dari sektor properti.
Menurut Head of Research JLL Anton Sitorus, jika kran asing dibuka tentu sektor properti Indonesia diprediksi akan semakin meningkat. Hal ini seiring dengan ramainya praktik bisnis yang akan masuk ke sektor ini.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Jika kran asing dibuka, dan asing boleh memiliki properti tentu banyak keuntungan yang bisa di dapat oleh negara. Misalnya penerimaan negara yang berasal dari pajak meningkat. Karena saat ini banyak penerimaan pajak properti yang tak tertangkap pajak itu banyak sekali. Seperti di Bali dan Batam," ucap dia pada Okezone di Jakarta.
Ia menilai, selama ini pasar properti Indonesia hanya dikuasai oleh pemain lokal dengan kemampuan yang masih terbatas. Oleh karena itu, dengan dibukanya kran asing ini tentu akan meningkatkan daya saing.
Sementara itu, Anton menyebut, negara-negara yang siap menyasar Indonesia antara akan banyak berasal dari negara tetangga Indonesia.
"Kemungkinan yaitu Singapura, Malaysia dan Hong Kong. Tentu mereka akan menyasar kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Bali yang menjadi pasar utama. Sedangkan kota lainnya yaitu Medan yang juga dianggap tak kalah signifikan," tutup dia.
(wdi)