JAKARTA - Ada beberapa program yang ditawarkan pengembang kondotel di Bali demi menarik perhatian calon investor.
Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo menjelaskan, investasi kondotel umumnya menawarkan beberapa poin free stay setiap tahun.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Serta jaminan pengembalian modal pada tahun-tahun pertama, dan skema pembagian keuntungan setelah periode garansi," kata dia di Jakarta.
Dia melanjutkan, jaminan pengembalian modal yang paling umum ditawarkan berkisar antara 6-11 persen per tahun untuk 2-10 tahun pertama.
Setelah periode garansi tersebut, sekitar 40-70 persen keuntungan kotor dari penyewaan kamar akan dibagikan kepada pemilik unit, setelah dikurangi biaya pemeliharaan.
"Poin free stay yang paling umum diberikan adalah 21 hari atau 21 poin per tahun," tambah dia.
Dalam jangka waktu yang dekat, dia mengatakan, akan ada arus signifikan yang masuk ke pasar yang berasal dari pasokan kondotel baru. Tingkat penyerapan kondotel diperkirakan akan melambat, terutama pada proyek dengan segmen kelas atas yang berkisar di harga Rp2 miliar ke atas.
"Sebagai bahan pertimbangan yang penting bagi calon investor, sebagian besar proyek tetap akan dikemas dengan penawaran poin free stay, jaminan pengembalian modal untuk tahun-tahun pertama, dan skema pembagian keuntungan yang menarik," jelas dia.
Pengembang kemungkinan harus memberikan subsidi selama periode garansi, mengingat tingkat hunian kondotel di Bali diperkirakan akan menurun di masa yang akan datang.
(wdi)
