Share

Supir Bus Mudik Wajib Periksa Kesehatan di Terminal

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Selasa 22 Juli 2014 18:58 WIB
$detail['images_title']
Prof dr Ali Ghufron Mukti (Foto: Helmi/Okezone)

MUDIK ke kampung halaman akan lebih nyaman bila menggunakan transportasi umum, misalnya bus. Namun, terkadang timbul kekhawatiran terhadap kondisi fisik dan kesehatan dari supir bus dalam mengantarkan pemudik ke tempat tujuan.  

Pemerintah siap melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para supir bus di terminal-terminal, sebelum mengantarkan pemudik ke tempat tujuan. Alasannya adalah memastikan kondisi kesehatan para supir sepanjang perjalanan.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Sebelumnya kita melakukan pemeriksaan kesehatan pada supir agar mereka betul-betul dalam kondisi prima," kata Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof dr Ali Ghufron Mukti, M.Sc,Ph.D., di Ruang Maharjono, Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2014).

 

Menurut Ali, contoh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan para supir bus di antaranya tes darah. Pemeriksaan juga untuk mengetahui adanya kandungan alkohol dalam darah para supir yang akan mengantar pemudik ke kampung halaman. (Baca: Cegah Dehidrasi, Pakailah Baju Longgar)

“Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur alkohol di dalam darah para supir bus, ataupun juga hal-hal yang menyebabkan tekanan darah tinggi atau hal membahayakan lainnya,” tambahnya.

 

Sementara itu, pengemudi kendaraan pribadi dianjurkan beristirahat setiap empat jam sekali untuk menjaga kondisi fisiknya tetap prima, bagaimana dengan supir bus? Ali Ghufron mengatakan bahwa para supir memang sudah terbiasa mengendarai kendaraan dengan jarak tempuh yang cukup jauh, namun tetap harus bisa mengukur batas kemampuan fisiknya.

 

“Meskipun supir-supir bus sudah terbiasa mengendarai kendaraan dalam jarak yang cukup jauh, tetapi mereka harus bisa mengukur dirinya. Kalau memang sudah merasa letih, lelah, terlebih lagi ngantuk itu jangan dipaksakan, sebaiknya beristirahat,” imbaunya.

 

Selain itu, Ali Ghufron juga berharap di dalam satu bus tidah hanya ada satu orang supir, melainkan penggantinya. Namun, menegaskan bahwa supir pengganti juga harus yang profesional dan memenuhi syarat. (Baca: Dampak Buruk jika Anda Dehidrasi)

“Diharapkan supir pengganti juga yang profesional, bukan yang tidak memenuhi syarat. Tetapi, sekali lagi yang penting disadari di dalam keadaan lebaran seperti ini adalah kalau terjadi sesuatu tidak hanya membahayakan dirinya atau penumpang tetapi juga orang lain. Oleh karena itu, harus betul-betul disadari untuk tidak memaksakan diri,” simpulnya.

(fik)