MENGATAKAN "maaf" ketika Anda telah menyakiti seseorang dapat menjadi hal sulit untuk dilakukan. Manusia adalah makhluk keras kepala dan tidak suka diingatkan jika salah. Namun, meminta maaf dan bersungguh-sungguh adalah bagian penting dari proses memaafkan.
"Empati merupakan bagian dari kesehatan mental yang baik, dan itu bisa menjadi bagian dari proses seleksi alam juga. Manusia dengan empati cenderung lebih sehat dan membuat pilihan yang lebih baik dalam hidup. Sementara, mereka yang agresif atau narsis cenderung tidak melakukan hal itu dengan baik," kata psikoterapis, Bethany Marshall, PhD, seperti dilansir dari Yahoo, Rabu (23/7/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dan, berempati ketika Anda sudah menyakiti seseorang adalah cara terbaik untuk meminta maaf. Marshall menambahkan, terpenting adalah Anda menyadari telah menyakiti orang lain. Jadi, daripada menggunakan logika untuk menjelaskan atau membela, lihatlah ke dalam diri untuk mengidentifikasi mengapa Anda melakukan hal buruk. Kemudian, sampaikan kepada mereka dan katakan bahwa Anda ingin memerbaikinya.
Anda bisa membuat permintaan maaf lebih baik lagi dengan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut di kemudian hari. Namun, yang cenderung sering terjadi adalah orang-orang bersikap defensif tentang apa yang telah mereka lakukan, bahkan marah pada orang yang telah mereka rugikan.
"Berhati-hatilah terhadap respons Anda karena permintaan maaf terburuk hanya akan membuat korban menjadi pihak yang disalahkan," tandasnya.
(ftr)
