Share

Teliti Gangguan Jiwa Antar Jayalangkara Jadi Guru Besar

Margaret Puspitarini , Okezone · Rabu 23 Juli 2014 18:01 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 23 373 1016991 v0LHqajFb4.jpg Teliti Gangguan Jiwa Antar Jayalangkara Jadi Guru Besar (Ilustrasi Foto : Okezone)
A A A

JAKARTA - Gangguan jiwa tidak hanya disebabkan oleh persoalan pribadi. Lingkungan sosial maupun faktor ekonomi turut menjadi pemicu penyakit gangguan jiwa pada seseorang.

Pendapat tersebut disampaikan oleh Andi Jayalangkara Tanra saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Dalam kesempatan tersebut, dia membawakan pidato pengukuhan yang berjudul Peranan Psikiatri Biologi Dalam Mengungkapkan Fenomena Gangguan Jiwa.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Jayalangkara mengungkap, saat ini penyebab gangguan jiwa bukan hanya didominasi oleh kausa persolan pribadi tetapi juga faktor ekonomi dan lingkungan sosial. “Situasi politik di negara kita, maraknya pilpres, pemilihan kepala derah maupun anggota legislatif dapat memicu tingkat stress yang tinggi,” papar Jayalangkara, seperti dinukil dari situs Unhas, Rabu (23/7/2014).

Dalam pidatonya, Jayalangkara menambahkan, perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa perkembangan bagi dunia psikiatri biologi. Beberapa tahun terakhir peneliti menyadari pentingnya peran faktor genetik dalam etiologi gangguan jiwa. Studi genetik dapat berperan penting dalam menetukan tingkat keparahan suatu gangguan jiwa dan keberhasilan terapi.

"Dalam hal ini, psikiatri biologi dapat bermanfaat untuk menjelaskan bagaimana fenomena gejala-gejala psikologik dari pasien yang seolah-olah tampak ‘abstrak’ tersebut. Sehingga dapat dipetakan ke dalam konsep yang lebih ‘nyata’ melalui konsep biologi," tuturnya.

Menurut Jayalangkara, psikiatri biologi menjembatani antara konsep psikologi dan kedokteran. Setiap manifestasi dari konsep jiwa (pikiran, perasaan, dan perilaku) merupakan hasil kolaborasi dari serangkaian proses yang kompleks yang belibatkan struktur dan fungsi otak yang dapat dijelaskan secara riil melalui metode yang lazim dipakai dalam ilmu pengetahuan modern pada umumnya, yaitu pengamatan, interpretasi, analisa, sintesa, kesimpulan, penyusunan hipotesa, dan pengujian hipotesa.

“Studi berkesinambungan di bidang genetik, molekular, neuro-imaging, dan farmakologi membawa perubahasn besar dalam pemahaman kita terhadap basis neurobiologik dan patofisiologi dari gangguan jiwa yang diharapkan dapat membantu meningkatkan fungsi dan keluaran dari pasien,” tutup Jayalangkara.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini