Share

Malaysia Airlines Putar Rute ke Zona Perang Suriah

Winda Destiana, Okezone · Rabu 23 Juli 2014 11:00 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 23 409 1016780 Ae2FjxCT6q.jpg Malaysia Airlines putar rute ke zona perang Suriah (Foto: Dailymail)
A A A

SETELAH jatuhnya MH17 akibat tembakan rudal, Malaysia Airlines malah mengambil langkah kontroversial dengan terbang di atas zona perang Suriah.  

Paska ditutupnya wilayah udara Ukraina setelah jatuhnya MH17 akibat tembakan yang dilakukan oleh separatis Ukraina pro Rusia, Malaysia Airlines dengan rute Kuala Lumpur-London, justru mengambil penerbangan di atas zona perang selanjutnya, yaitu Suriah.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Keputusan ini bahkan menuai protes banyak pihak karena jalur Timur Tengah tersebut belum sepenuhnya aman untuk dilintasi. MH4 dikabarkan tengah melintasi wilayah Suriah pada Minggu lalu, tiga hari setelah kejadian nahas yang menimpa MH17.

 

Pasalnya diketahui, wilayah Suriah tersebut masih dilanda konflik yang menewaskan ribuan orang sejak 2011 silam. Bahkan, pesawat militer Irak terlihat berada di atas udara kawasan tersebut. Keputusan mengambil rute tersebut dilakukan karena jalur udara Ukraina yang biasa mereka lintasi kini ditutup.

 

Pihak MAS sendiri mengatakan bahwa keputusan mereka sudah sesuai dengan International Civil Aviation Organisation (ICAO), di mana jalur udara Suriah dibuka untuk penerbangan komersil.

 

Bukan hanya MAS yang melintas di atas Suriah, namun sebelumnya sudah banyak pesawat komersial, seperti Middle East Airlines menuju Beirut melewati jalur udara ini. Meski masih dikatakan aman, menurut pakar penerbangan pemerintah Malaysia harusnya mengkaji keputusan jalur terbang yang akan dilewati maskapai penerbangan mereka paska insiden MH17 kemarin.

 

“Pemerintah Malaysia harus mengkaji ulang pengambilan keputusan yang menyebabkan risiko dan harus diambil oleh mereka, jangan lagi ada kejadian seperti MH17,” kata Tony Tyler, Direktur Jenderal dan CEO Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), seperti dilansir Dailymail, Rabu (23/7/2014).

(tty)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini