Share

Pembiayaan Mikro, Bank Syariah Bukopin Incar Pensiunan PNS

Widi Agustian , Okezone · Rabu 23 Juli 2014 09:29 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 23 457 1016731 nVUXCXI2mA.jpg Pembiayaan mikro, Bank Syariah Bukopin incar pensiunan PNS. (Foto: BSB)
A A A

JAKARTA - PT Bank Syariah Bukopin (BSB) mulai fokus menggarap pembiayaan sektor mikro secara langsung  pada semester kedua tahun ini. Tentunya, strategi ini juga didorong oleh kebijakan regulator (BI) yang mewajibkan bank menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM minimal 20 persen dari total pembiayaan yang ada.

“Kami sebenarnya telah menyaluran pembiayaannya di mana sudah didominasi oleh sektor UKM hampir sebesar  90 persen, namun belum menggarap secara khusus ke sektor mikro secara langsung,” ungkap Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Riyanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/7/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Riyanto menjelaskan,  teori dasar high profit high risk juga berlaku di sektor pembiayaan mikro. Oleh karena itu,  BSB selektif dalam memilih target market mikro, di mana risiko-risiko dapat diidentifikasi, diukur dan dimitigasi. Pembiayaan kepada para pensiunan PNS, TNI dan POLRI adalah salah satu produk pembiayaan mikro yang mempunyai potensi bisnis besar dengan tingkat risiko yang relatif rendah sepanjang mitigasi risikonya ditangani dengan baik.

“Sumber pengembalian kewajiban nasabah berasal dari pemotongan manfaat pensiun bulanan yang diterima (fix income) yang ada di rekening tabungan nasabah di BANK yang ditunjuk. Dalam hal ini, Bank Bukopin sebagai Bank Induk BSB adalah salah satu bank pembayar manfaat pensiun (juru bayar),” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya bisnis mikro ini tidak lepas dari kerjasama kemitraan strategis dimana antara pihak saling memberikan peran penting dalam implementasi pelayanan pembiayaan kepada para pensiunan.

“Kita sadari saat ini masih memiliki keterbatasan jaringan dan SDM, sehingga memerlukan mitra untuk menyalurkan produk pembiayaan ini. Kemitraan strategis ini membuka peluang bisnis mikro pembiayaan pensiunan semakin terbuka,” jelasnya.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini