Share

Kematian Sulit Didata, Upaya Pemerintah?

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Rabu 23 Juli 2014 12:05 WIB
$detail['images_title']
Wamenkes berbicara upaya mendata penyebab kematian (Foto: Helmi/Okezone)

HAMPIR setiap hari terdapat orang yang meninggal dunia. Namun, mengetahui penyebab kematian masih terbilang sulit.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc,Ph.D, mengetahui penyebab kematian masih terbilang sulit didata. Terutama jika kematiannya mendadak, meski masih berkaitan dengan masyarakat itu sendiri.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Sulitnya untuk mengetahui penyebab kematian itu bisa berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mendata penyebab kematian," katanya  di ruang maharjono, Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 22 Juli 2014.

Lebih lanjut, Ali Ghufron menjelaskan bila pemerintah sudah melakukan upaya dengan melakukan sistem registrasi di 128 kecamatan. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara persis penyebab kematian yang terjadi di masyarakat.

"Kita ada upaya untuk bisa melakukan sistem registrasi di 128 kecamatan, tujuannya untuk mengetahui penyebab kematian, seperti kematian ibu dan kematian neonatus itu kita catat sehingga mengetahui secara persis," jelasnya. (Baca: Deretan Makanan Bantu Turunkan Kolesterol)

Tentu, dalam melakukan sistem registrasi tersebut pemerintah juga dibantu oleh tenaga-tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Faskes). Menurut Ali Ghufron, para tenaga medis ini dilatih agar bisa membantu pelaksanaan sistem registrasi.

"Jadi tenaga kesehatan kita latih untuk turut membantu, seperti dari Puskesmas dan fasilitas kesehatan lain," tutupnya.

 

(fik)