Share

Perjuangan Bocah 8 Tahun Hadapi Kanker Ginjal

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Rabu 23 Juli 2014 19:45 WIB
$detail['images_title']
Haidar, bocah 8 tahun berjuang hadapi kanker ginjal (Foto: Helmi/Okezone)

TIDAK pernah terbayangkan perasaan orangtua Haidar Shofwan ketika buah hatinya divonis dokter terkena kanker ginjal stadium 4B. Tetapi, Haidar selalu memberi secercah semangat dan harapan untuk kedua orangtuanya dengan kecerian, meski dari kursi roda yang sudah menjadi teman setia selama 3 tahun terakhir.

Ya, Haidar menggunakan kursi roda sejak pada usia 5 tahun divonis menderita kanker ginjal. Awalnya, Nina Verawati, ibunda Haidar terkejut ketika buah hatinya mendadak lumpuh karena sama sekali tidak menunjukkan pertanda akan mengalami itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Jadi, tiba-tiba Haidar lumpuh. Tetapi, memang seminggu sebelum lumpuh dia mengeluh sering kesemutan, ternyata setelah diperiksa ke dokter ada tumor di bagian perut," ucapnya saat ditemui pada acara CSR Soho Global Health di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia, Jl. Percetakan Negara IX No 10 A, Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Hindari Kanker Kelenjar Getah Bening, Amati Benjolan Tak Wajar)

Verawati yang berasal dari Ciawi, Bogor ini menceritakan, setelah diketahui ada tumor di bagian perut, Haidar langsung dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Setelah sebulan, baru diketahui Haidar menderita kanker ginjal stadium 4B.

"Tidak ada tanda-tanda, anaknya juga terlihat aktif. Dia hanya mengeluh sering sakit pada punggung dan kaki suka pegal-pegal di dua minggu terakhir sebelum dirujuk," kenangnya.

Haidar sendiri yang baru berusia 8 tahun sejauh ini sudah menjalani tiga kali operasi dan 26 kali kemoterapi, serta sedang menunggu operasi tulang belakang. Memang, selain duduk di kursi roda, Haidar juga dibantu dengan semacam bantuan penopang karena tidak sanggup menopang tubuhnya akibat sudah ada kerusakan pada tulang belakangnya.

 

"Tetapi kata dokter masih bisa direkonstruksi. Kalau kembali seperti semula tidak tahu juga ya. Tetapi mudah-mudahan bisa, karena awalnya kan dia bisa jalan. Jadi semoga masih bisa diperbaiki," harapnya.

 

Lanjut bercerita, Verawati mengutarakan bila sejauh ini kanker primer pada Haidar memang sudah hilang setelah menjalani beberapa operasi. Namun, setelah dievaluasi oleh tim dokter, memang hanya penyebarannya yang masih sulit ditangani karena sel-sel-nya sangat kecil, sehingga sampai masuk ke saraf-saraf otot.

 

Karena itu, Verawati mengatakan bila Haidar juga seperti mengalami mati rasa mulai dari perut hingga ke bagian bawah tubuhnya. Wanita ini berusaha tegar saat buah hatinya tidak bisa merasakan sensasi lapar, dan rasa ingin buang air kecil dan besar.

 

"Jadi, buang air kecil itu keluar sendiri dan kalau buang air besar paling hanya sedikit mulas. Tetapi dia tidak bisa membedakan antara mules lapar dengan ingin buang air besar. Kalau Haidar sudah lama tidak buang air besar, ya kita rangsang, tetapi alhamdulilah masih bisa," ucapnya dengan sabar

 

Meski begitu, Verawati begitu mengagumi sosok ksatria kecilnya yang tetap aktif dan bersemangat. Seperti berjiwa besar dan ikhlas menerima kondisinya, Haidar tetap ceria meskipun harus bermain dengan teman sebayanya dari kursi roda. (Baca: YKI Bantu Pengobatan Kanker Lebih Lanjut)

 

"Haidar memang aktif, di sini dia sudah terkenal semangatnya dan tidak malu duduk di kursi roda, digodain juga tidak pernah marah," ungkap Verawati.

 

Semangat menjalani hidup juga terlihat ketika Haidar mulai belajar menjalankan ibadah puasa tahun ini. Penuh bangga Verawati berkata, "Haidar bulan ini sudah mulai puasa dan baru 'bolong' tiga hari, itu juga karena kemarin sakit demam," tutupnya sambil tersenyum.

(fik)