Share

Dahlan Tidak Akan Perjelas Holding BUMN Energi

Hendra Kusuma , Okezone · Kamis 24 Juli 2014 12:23 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 24 320 1017407 JXJfiiDavA.jpg Dahlan tidak akan perjelas holding BUMN energi (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan kepada para menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid II mengejar target realisasi program dalam 100 hari terakhir sebelum aktifnya pemerintahan baru.

Adapun, dalam program sampai akhir masa jabatannya, berdasarkan data Kementerian PPN/Bappenas setidaknya ada enam program yang harus diselesaikan, pertama tersusunnya rekomendasi untuk konsolidasi BUMN-BUMN di sektor energi (Pertamina, PGN, PLN, BUMN Pertambangan), kedua, Terselesaikannya skema bisnis dan feasibility study pembangunan Floating Storage and Receiving Unit (FSRU) Jawa Tengah.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ketiga, terselesaikannya pembangunan FSRU Lampung. Dilaporkan paling lambat 17 September 2014. Keempat, Dimulainya commissioning untuk pembangunan revitalisasi Kilang LNG Arun dan Pipa Arun-Belawan. Dilaporkan paling lambat 17 September 2014. Kelima, Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) pembentukan dan beroperasinya holding company BUMN perkebunan dan kehutanan. Keenam, Tuntasnya permasalahan PT Merpati Nusantara Airlines.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengatakan, untuk rekomendasi holding BUMN energi memang langkah yang sangat bagus. Akan tetapi dirinya mengaku hal tersebut belum masuk program BUMN, lantaran program holding BUMN lain seperti perkebunan masih belum selesai.

"Kalau holding BUMN energi itu saya hilangkan, karena tidak pernah ada wacana itu dan tidak pernah diprogramkan, bagus padahal tapi karena holding yang lain kan belum direalisasikan," kata Dahlan kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Tidak hanya itu, mengenai penyelamatan Merpati hingga tuntas, Mantan Direktur PLN ini mengungkapkan hanya ada tiga cara yang bisa menyelamatkan Maskapai Pelat Merah sakit ini.

"Merpati itu kita sudah meluncurkan surat, menyelesaikan merpati dengan 3, konversi utang jadi saham, kuasi reorganisasi, dan KSO, ini tidak bisa saya sendirian yang mengurusi," pungkasnya.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini