JAKARTA - Ruhut Sitompul, Saan Mustopa, dan Mirwan Amir hadir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Mereka akan diperiksa sebagai saksi kasus Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum.
Ruhut akan menjelaskan seputar proses kongres Partai Demokrat pada 2010 di Bandung, Jawa Barat. "Jadi, nanti saya akan jelaskan suasana kongres sesuai dengan ketika diminta keterangan menjadi saksi," ungkap Ruhut, Kamis (24/7/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dia mengakui pernah menjadi tim sukses Anas saat mencalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, Ruhut mnegaku tak tahu siapa saja yang juga menjadi tim sukses Anas.
"Jujur, saya timses Anas, tapi saya enggak tahu ring satu, dua, dan tiganya," tegas Ruhut.
Kendati demikian, Ruhut bersedia menerangkan apa yang diketahuinya mengenai dugaan aliran dana Hambalang ke Kongres Demokrat. Ruhut mengaku pernah mendengar ada yang menerima uang saat Kongres Demokrat.
"Kan mereka yang terciprat cerita sama saya, saya juga kaget. Walau timses, saya di sana tidak berkelompok dengan kawan-kawan, bahkan waktu ditanya di KPK, kebetulan anak-anak liburan dan menginap di Panghegar tapi bayar sendiri," paparnya.
Dia pun menegaskan, jika Majelis Hakim yang diketuai Haswandi menanyakan mengenai adanya aliran dana dan pembagian BlackBerry tersebut.
"Kalau ditanya saya cerita. Waktu diperiksa, ibarat bau, aku mencium tapi aku enggak lihat, mendengar iya," tandasnya.
(trk)
