Share

Tekan Impor, UBH Ekstraksi Inulin dari Bunga Dahlia

Rus Akbar , Okezone · Kamis 24 Juli 2014 12:35 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 24 373 1017415 MTn6o0QWWW.jpg Civitas akademika UBH melakukan riset ekstraksi senyawa inulin dari umbi bunga dahlia untuk dijadikan bahan baku pembuatan makanan bagi penderita diabetes. (Foto: dok. UBH)
A A A

PADANG - Banyak masyarakat belum banyak mengetahui umbi bunga dahlia mengandung inulin. Ini merupakan senyawa polisakarida yang larut dalam air, terdiri atas molekul-molekul fruktosa; ditemukan sebagai cadangan makanan pada compositae dan umbi dahlia. Inulin berfungsi sebagai salah satu bahan baku pembuatan bahan makanan bagi penderita sakit diabetes.

Selain serba guna, inulin juga bermanfaat bagi kesehatan dan bernilai ekonomis. Melihat potensi tersebut, dosen-dosen dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta (UBH), Padang, melakukan penelitian mengenai pengambilan zat inulin dari umbi bunga dahlia yang berada wilayah Sumatra Barat.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Penelitian tersebut merupakan kolaborasi antara mahasiswa dan dosen di Jurusan Teknik Kimia. Diketuai Ir. Elmi Sundari, MT serta anggota Dra. Munas Martinis, M.Si dan Dra. Erti Prapurti, M.Si, penelitian ini juga melibatkan beberapa mahasiswa angkatan 2011.

Elmi Sundari mengatakan, Kota Bukittinggi dicanangkan sebagai The City Of Dahlia. Para dosen Teknik Kimia UBH pun mengembangkan potensi sumber daya hayati ini untuk diolah lebih lanjut sehingga memperoleh manfaat dan nilai ekonomis yang lebih tinggi lagi.

"Penelitian inulin dari umbi tanaman sudah ada yang melakukannya sejak 2006, namun untuk di Sumatra Barat belum ada yang konsen menelitinya. Kebutuhan inulin di Indonesia cukup besar sekira 85 persen dan saat ini masih diimpor dari luar negeri. Padahal inulin banyak digunakan pada berbagai produk pangan misalnya susu instan untuk anak-anak," kata Elmi, baru-baru ini.

Menurut Elmi, inulin dapat diperoleh dengan menggunakan metode ekstraksi. Proses pengambilan inulin dari umbi bunga dahlia terdiri dari ekstraksi pemisahan dan pengendapan inulin dengan menggunakan pelarut (baik air maupun etanol). Tahap selanjutnya adalah pemutihan inulin.

"Di Indonesia terutama di Sumatra Barat bunga dahlia sudah banyak disemai, namun teknologi pengambilan inulin dari umbi dahlia belum dipahami oleh masyarakat hanya mengenal proses budidayanya dan diolah menjadi bahan pangan," ungkap Elmi.

Dia melanjutkan, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kadar inulin dari berbagai jenis umbi dahlia yang terdapat di Sumatra Barat dengan menggunakan dua metode ekstraksi yaitu metode ekstraksi satu tahap dan ekstraksi bertahap banyak aliran silang. Kemudian waktu ekstraksi dan temperatur optimum saat mendapatkan inulin.

"Penelitian ini masih dilakukan dalam skala laboratorium dan akan dikembangkan jadi pilot plant. Tak hanya itu, penelitian inulin ini menjadi sangat penting dilakukan karena berdampak pada penyediaan teknologi yang tepat untuk pengambilan inulin umbi dahlia," ucapnya.

Provinsi Sumatra Barat sendiri memiliki potensi besar dalam pengembangbiakan bunga dahlia seperti di daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah datar serta Kabupaten Solok Selatan. Daerah-daerah tersebut memiliki iklim dan potensi cukup mendukung budi daya dahlia.

Elmi berharap, jika inulin dapat diproduksi di Sumatra Barat, maka dapat membantu pemerintah Indonesia untuk mengurangi impor. Selain itu, peluang meningkatkan pendapatan masyarakat Sumatra Barat pun bertambah.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini