Share

Juara 2 Mawapres Nasional: Prestasi Adalah Kebahagiaan

Margaret Puspitarini , Okezone · Kamis 24 Juli 2014 17:07 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 24 373 1017512 6uP6ibIoBb.jpg Bagi juara kedua Mahasiswa Berprestasi Nasional, Fauzan Reza Maulana, kebahagiaan adalah prestasi utama yang diraihnya. (Foto: dok. ITB)
A A A

JAKARTA - Pengakuan sebagai mahasiswa berprestasi merupakan kebanggaan bagi mahasiswa. Apalagi jika pengakuan tersebut tidak hanya di tingkat universitas tapi berdasarkan penilaian terhadap seluruh mahasiswa berprestasi dari berbagai perguruan tinggi di Nusantara.

Kebanggaan tersebut yang tengah menghinggapi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Fauzan Reza Maulana yang dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi (Mawapres) kedua di tingkat nasional. Ojan -begitu sapaan akrabnya- mengaku, kedua orangtuanya menjadi sumber inspirasi terbesar untuk meraih berbagai prestasi tersebut.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Sosok spesial yang menginspirasi saya dalam berprestasi yaitu orangtua. Mereka selalu mendukung saya hingga saya bisa berprestasi selama kuliah di ITB, termasuk saat mengikuti kompetisi mahasiswa berprestasi sampai tingkat nasional," papar Ojan, seperti dinukil dari laman ITB, Kamis (24/7/2014).

Putra pasangan Cahya Maulana dan Amalia Ernawaty Maulana itu mengaku, gelar juara hanya bonus. Sebab, bagi Ojan, kebahagiaan adalah prestasi utama yang diraihnya. Maka, ketika tidak meraih juara sekalipun sudah menjadi prestasi baginya.

"Berprestasi adalah kebahagiaan dan kebahagiaan menurut saya adalah mengembangkan diri dan juga mengeluarkan potensi. Oleh karena itu, ketika saya tidak juara pun saya tetap berprestasi. Jadi tipsnya adalah jangan beranggapan bahwa prestasi hanya apa yang dapat dimasukkan dalam CV," imbuhnya.

Mahasiswa yang memasuki tahun akhir di ITB itu merasa sangat puas dengan prestasi yang telah ditorehnya. Namun, Ojan masih ingin terus mengembangkan diri dan menemukan potensi diri lainnya selama berkuliah di ITB. "We only live and die to be happy, so be happy," urai mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2011 itu.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini