Share

Awas Mesin Overheat Saat Mudik

Septian Pamungkas, Okezone · Kamis 24 Juli 2014 18:24 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 24 52 1017718 ZfHT2ZN431.jpg F: Ilustrasi mesin overheat (newsroom)

JAKARTA - Kemacetan musim mudik Lebaran tahun ini nampaknya sedikit lebih buruk dari tahun sebelumnya. Hal itu terjadi karena amblasnya jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah. Akibat peristiwa ini lalu lintas dari dan menuju Jakarta sempat lumpuh total.

Kini perbaikan telah rampung dan jembatan Comal sudah kembali berfungsi. Namun kendaraan yang diperbolehkan melintasi jembatan ini hanya mobil penumpang dan truk kecil.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Bagi Anda yang melakukan mudik menggunakan mobil pribadi, wajib memeriksa kondisi kendaraan dan memastikan mesin dalam kondisi prima untuk terus menyala di atas 20 jam. Pasalnya, kondisi lalu lintas di beberapa titik jalur mudik dipastikan macet.

Nah, masalah yang kerap dihadapi pengguna kendaraan roda empat adalah kerusakan pada sistem pendingin mobil. Akibatnya mesin mobil bisa menjadi overheat atau keadaan panas mesin yang berlebihan.

Jangan mengabaikan kondisi mesin overheat ini, karena bisa berakibat fatal, atau risiko terbesar adalah mesin ngulet, dan akan mati total karena kondisi panas berlebih ini.

Cara paling mudah mendeteksi suhu mesin mobil, adalah melihat panel temperatur suhu yang ada pada panel instrument. Apabila jarum penunjuk mengarah pada suhu tinggi dan tidak juga bergerak turun, pasti ada masalah pada mobil Anda.

"Langkah pertama yang perlu diambil pinggirkan kendaraan dan mematikan mesinnya. Diamkan beberapa saat dan buka kap mesin sampai kondisi mesin benar-benar dingin. Kap mesin dibuka agar pendinginan mesin bisa dibantu oleh angin," jelas Kepala Bengkel Proton Pondok Indah, Edi Permana.

Penyebab mesin panas biasanya kebocoran radiator hingga air radiator habis atau di bawah maksimal. Atau bisa juga disebabkan sistem pendingin mesin yang tidak bekerja dengan baik, seperti motor kipas mati.

Periksa bagian bawah kendaraan untuk melihat adanya tetesan air untuk memastikan kebocoran pada radiator. Bila mesin sudah dingin, segera cek tabung air radiator dan lakukan pengisian. Ingat, jangan buka tutup tabung dalam keadaan mesin panas, karena air panas dari tabung akan menyemprot keluar dan membahayakan Anda.

"Untuk memastikan sistem pendinginan tidak ada masalah, jangan ragu untuk memeriksakan kendaraan di bengkel resmi sebelum melakukan perjalanan mudik. Mintalah pengecekan secara teliti di bagian radiator seperti kondisi selang atau tutup radiator dan bagian lainnya," lanjut Edi.

Edi melanjutkan, usahakan tetap membawa air cooler cadangan untuk berjaga-jaga, atau bisa juga air mineral kemasan bila dalam keadaan darurat. “Paling gampang adalah air hasil sulingan AC rumah. Itu juga baik untuk mengisi air radiator,” tutup Edi.

(ian)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini